
TIKTAK.ID – Juventus diketahui kembali menelan kerugian pada tahun keuangan musim lalu. Hal itu pun menjadi kelima kalinya secara beruntun Bianconeri mengalami defisit neraca keuangan.
Berdasarkan dokumen yang dirilis Juventus, pada Jumat (23/9/22), musim 2021-22 ditutup dengan kerugian total sebesar 254,3 juta Euro (sekitar 3,72 triliun Rupiah) dengan kurs 1 Euro = 14.643,62 Rupiah.
Jumlah tersebut lebih besar dari kerugian musim sebelumnya yang “hanya” sebesar 209,9 juta Euro.
Kerugian itu juga menjadi yang terbesar di antara klub-klub Serie A. Meningkatnya kerugian klub itu akibat menurunnya pendapatan, bertambahnya biaya operasi, dan berkurangnya nilai amortisasi serta penyusutan dibanding musim 2020-21.
Sebelumnya, direksi Juventus sempat memprediksi kalau kerugian ini bakal terjadi kembali, mengingat keuangan klub masih terpengaruh dampak pandemi virus Corona (COVID-19). Tidak hanya itu, prestasi klub yang tanpa gelar di musim lalu pun turut berperan terhadap keuangan klub.
Pada musim 2020-2021, Juventus telah menerima uang hak siar lebih banyak lantaran adanya laga-laga musim 2019-2020 yang digeser menjadi bulan Juni – Agustus, akibat penundaan jadwal karena pandemi. Hal itu membuat jumlah pertandingan di periode tersebut menjadi bertambah.
Pada musim lalu, semua berjalan normal. Jadi ketika Juventus tersingkir cepat di Liga Champions, jumlah uang yang diterima baik dari hadiah maupun hak siar jadi berkurang.
Kali ini menjadi tahun kelima secara berturut-turut Juventus mengalami kerugian. Pada musim 2017-2018 silam, mereka mengalami kerugian senilai 19 juta Euro. Setelah itu disusul rugi 40 juta Euro pada 2018-2019, rugi 90 juta Euro pada 2019-2020, dan rugi 209,9 juta Euro pada 2020-2021.
Akan tetapi, utang bersih Juventus telah berkurang jauh, dari awalnya 389,2 juta Euro menjadi 153 juta Euro. Hal itu karena adanya kucuran modal dari klub sebesar 393,8 juta Euro, dan dikurangi berbagai pengeluaran sebesar 157,6 juta Euro.
Lebih lanjut, muncul tekanan terhadap Juventus agar memenangkan laga berikutnya kontra Maccabi Haifa di pentas Liga Champions. Pasalnya, bila tidak, maka mereka berpotensi gagal meraih tiket lolos ke babak gugur.
Mengutip Ligaolahraga.com dari Corriere dello Sport, Si Nyonya Tua bahkan berpotensi kehilangan hingga jutaan Euro jika sampai gagal mengamankan diri tampil di babak 16 besar.