TIKTAK.ID – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memperingatkan mengenai penyebaran virus Corona (Covid-19) varian Omicron yang saat ini sudah terdeteksi di Singapura pada Kamis (2/12/21).
Jokowi mengaku tidak ingin varian Omicron berada di Indonesia, sehingga menyebabkan gelombang keempat penularan virus Corona di Indonesia.
Jokowi menyampaikan hal itu ketika memberi arahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah Polri dan TNI di Bali, Jumat (3/12/21).
Baca juga : Respons Sri Mulyani Soal MPR Marah Anggaran Dipotong
“Hati-hati, sekarang ini ancaman gelombang keempat varian Omicron. Hati-hati, tadi pagi saya dapat kabar, sudah sampai ke Singapura,” ujar Jokowi, seperti dilansir CNN Indonesia.
Kemudian Jokowi memerintahkan aparat, terutama di bawah Kepolisian Daerah (Polda) yang berada di daerah perbatasan negara jiran, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap pergerakan orang keluar masuk Indonesia. Dia menjelaskan, virus itu dapat dibawa siapa saja, baik Warga Negara Asing (WNA) maupun warga negara Indonesia yang baru pulang dari luar negeri.
“Terutama Polda-polda yang berkaitan dengan perbatasan dengan negara-negara lain, karena yang membawa bisa orang asing, bule, tapi juga dari warga negara kita sendiri. Khususnya tenaga kerja dari luar, waktu masuk pulang kampung,” ungkap Jokowi.
Baca juga : Dianggap Tidak Efektif, Anggaran Sumur Resapan Anies Dihapus dari APBD DKI 2022
Menurut Jokowi, kini Omicron telah terdeteksi menyebar ke-29 negara di dunia. Dia menyatakan saat ini sejumlah pihak masih melakukan studi terhadap varian Omicron.
Jokowi memaparkan, berdasarkan hasil penelitian sementara, varian tersebut bisa menular lebih cepat ketimbang varian Delta. Dia lantas mengingatkan ketika varian Delta menyebar, kasus Covid di Indonesia sangat memprihatinkan.
“Ingat, varian Delta itu menyebar di Indonesia hanya dalam waktu 2-3 minggu semua langsung kena, ini lebih cepat, meskipun belum final. Bahkan diperkirakan 5 kali lebih cepat,” tutur Jokowi.
Baca juga : Bos KPK Sebut Kepala Desa Korupsi Tak Usah Dipenjara, Kenapa?
“Kemungkinan besar juga escape immunity, artinya bisa masuk ke sela-sela antibodi kita yang sudah imun, dia bisa menerobos. Hati-hati ini, hati-hati,” imbuh Jokowi.
Di sisi lain, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berencana menerapkan pemeriksaan pendatang di tiga titik perbatasan provinsi. Hal itu demi mengantisipasi potensi lonjakan kasus selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.
Koordinator Bidang Penegakan Hukum Satgas Covid-19 DIY, Noviar Rahmad menyebut pemeriksaan dilaksanakan secara acak menyasar para pendatang yang hendak masuk ke dalam wilayah DIY pada 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022.