
TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut berencana membangun superhub ekonomi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Rencana tersebut tergambar dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 62 Tahun 2022 tentang Otorita IKN yang diteken oleh Jokowi pada 18 April 2022.
Berdasarkan Pasal 26 ayat (1) Perpres tersebut, Jokowi mengatur pengembangan superhub ekonomi di Ibu Kota baru, yang nantinya dilakukan lewat kerja sama antara Otorita IKN dengan daerah mitra IKN .
“Otorita Ibu Kota Nusantara bisa bekerja sama dengan Daerah Mitra yang berlokasi di Pulau Kalimantan,” begitu bunyi Perpres tersebut, seperti dilansir CNN Indonesia, Kamis (5/5/22).
Baca juga : Tak Hanya Temui Ulama Jatim, Prabowo Juga Sambangi Khofifah
Kemudian dalam aturan selanjutnya, penentuan daerah mitra dilakukan berdasarkan keputusan Kepala Otorita IKN sesuai dengan kriteria dan pertimbangan yang ada.
“Dengan berpedoman pada Rencana Induk Ibu Kota Nusantara, Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara, dan peraturan perundang-undangan terkait Ibu Kota Negara,” lanjut Perpres tersebut.
Selain itu, dalam aturan yang sama, Otorita IKN dan Daerah Mitra bisa melakukan kolaborasi dan bersinergi dengan daerah lainnya yang sudah berkembang. Kerja sama tersebut pun tidak terbatas di wilayah Pulau Kalimantan, melainkan juga di wilayah lainnya di Indonesia.
Baca juga : Soal Anies Gelar Salat Id di JIS, Pengamat: Cara Cerdik Ciptakan Panggung Politik
Adapun beleid menyebut visi superhub ekonomi IKN bakal diwujudkan lewat pengembangan 6 klaster ekonomi, demi meningkatkan daya saing sektor-sektor yang sudah berkembang di Kalimantan Timur. Tidak hanya itu, Pemerintah juga berambisi menumbuhkan sektor-sektor baru yang berorientasi teknologi tinggi dan berkelanjutan.
“Keenam klaster ekonomi penggerak utama (prime mover) ini akan diturunkan menjadi beberapa subsektor yang bakal membantu mewujudkan visi superhub ekonomi,” jelas beleid.
Keenam superhub ekonomi yang dimaksud adalah, pertama, klaster industri teknologi bersih dengan misi menyediakan produk yang mendukung mobilitas dan utilitas ramah lingkungan.
Baca juga : Sandiaga Kunjungi Zulhas, PAN: Tak Ada Agenda Politik
Kedua, klaster farmasi terintegrasi yang punya misi mengembangkan pusat manufaktur farmasi dengan biaya efisien dan terbaik di kelasnya untuk ketahanan dan keamanan kesehatan lebih baik.
Ketiga, klaster industri pertanian berkelanjutan yang memiliki misi mengembangkan pusat produksi dan inovasi pangan berbasis nabati yang berkelanjutan dan tanggap tren kesehatan/kebugaran masa depan.
Keempat, klaster ekowisata inklusif yang punya misi mengembangkan destinasi ekowisata kelas dunia berbasis aset ekowisata dan pariwisata kebugaran dengan identitas global khas Kalimantan Timur.
Baca juga : Datang Berziarah, Prabowo Akui Dirinya Tukang Pijat Gus Dur
Kelima, klaster kimia dan produk turunan kimia dengan misi membangun pusat pengembangan bahan kimia dan produk turunannya untuk sektor yang berpotensi memiliki permintaan tinggi serta membuka lapangan kerja dengan memanfaatkan sumber daya alam di Kalimantan Timur.
Terakhir, klaster energi rendah karbon dengan misi mentransformasi industri energi yang telah ada di Kalimantan Timur dengan mengembangkan produksi energi rendah karbon sebagai sumber energi pada masa depan, seperti biofuel, bahan bakar sintetis, dan gasifikasi batu bara.