
TIKTAK.ID – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade mengaku menyambut baik langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan holding BUMN industri pertahanan atau Defence Industry Indonesia (Defend ID). Andre pun mengapresiasi kinerja dua menteri terkait, yakni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.
Andre mengatakan bahwa kerja sama di bidang industri pertahanan ini adalah kerja nyata Prabowo dan Erick Thohir dalam membangun kemandirian pertahanan nasional.
“Saya menyambut baik peluncuran Holding BUMN Pertahanan atau Defend ID ini. Kerja sama industri pertahanan tersebut menjadi kerja nyata Pak Prabowo selaku Menteri Pertahanan dan Pak Erick Thohir sebagai Menteri BUMN,” ujar Andre dalam keterangannya, Kamis (21/4/22), seperti dilansir detik.com.
Baca juga : Wow! RI Temukan 2 Miliar Ton Emas-Tembaga Tak Jauh dari Mandalika
Kemudian Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat itu berharap agar keberadaan Defend ID nantinya benar-benar dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan kemandirian pertahanan nasional. Apalagi, kata Andre, Prabowo dan Erick Thohir sudah melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU terkait komitmen meningkatkan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 50 persen.
“Hal ini merupakan sebuah komitmen dalam membangun kemandirian pertahanan nasional. Kita berharap Defend ID mampu menjadi penggerak dalam mewujudkan ketahanan pertahanan nasional,” tutur Andre.
Untuk diketahui, PT Len Industri (Persero) telah ditunjuk sebagai induk holding industri pertahanan yang memiliki anggota PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, PT Pindad, dan PT Dahana.
Baca juga : Foto Luhut Disandingkan Tersangka Kasus Minyak Goreng, Jubir Beri Bantahan
Pembentukan holding tersebut dipilih sebagai opsi konsolidasi paling optimal, jika dibandingkan dengan opsi peleburan. Opsi itu pun dipilih dengan memperhitungkan faktor peningkatan pendapatan, penghematan biaya, optimalisasi modal, reputasi brand, proses dan waktu pendirian, kontrol, disrupsi operasional, serta peraturan.
“Saya optimistis jika pembentukan holding BUMN industri pertahanan bakal memberikan manfaat tidak hanya bagi anggota holding dan Pemerintah, namun juga untuk para pemangku kepentingan lainnya serta ekosistem pertahanan secara keseluruhan,” jelas Andre.
Sementara itu, peneliti bidang keamanan nasional dan Manajer Program LESPERSSI (Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia), Beni Sukadis menilai tujuan dari pembentukan holding untuk konsolidasi industri pertahanan nasional.
Baca juga : Duet Prabowo-Puan Menang Tipis dari Anies-AHY di Survei SMRC
Beni menyatakan perlu adanya konsistensi dan komitmen serius Pemerintah dalam melakukan pembelian alutsista melalui perusahaan BUMN pertahanan, supaya ekosistem pertahanan nasional dapat terbentuk.