
TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan Kalimantan Tengah (Kalteng) sebagai kawasan food estate. Food estate merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan di suatu kawasan.
Secara khusus, Jokowi memerintahkan sejumlah menterinya untuk menggarap food estate bersama-sama. Sejumlah menteri yang dipilih Jokowi di antaranya Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto; Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR, Basuki Hadimuljono; dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.
Rencana Jokowi ini diungkapkan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, melalui rapat kerja bersama Komisi V DPR RI.
Baca juga : PA 212 Demo Tuntut MPR Gelar Sidang Istimewa Lengserkan Jokowi, NasDem: Gak Nyambung!
“Telah diputuskan Bapak Presiden. Tadinya ada 3 alternatif, yakni di Sumatera Selatan, Merauke, dan Kalimantan Tengah. Diputuskan dipilih di Kalteng di eks lahan gambut, tapi ini yang tidak ada gambutnya, ini adalah aluvial,” ujar Basuki, seperti dilansir CNBCIndonesia.com, Rabu (24/6/20).
Basuki mengatakan proyek ini bakal dikerjakan di sekitar Sungai Barito di atas lahan seluas 165 ribu hektar. Ia menyebut kawasan itu sebenarnya terdapat potensi pembukaan lahan seluas 295.500 hektar, namun pihaknya kini masih fokus di 165 hektar.
Selama ini, lanjutnya, lahan 165 hektar tersebut sudah pernah dibuka sebagai persawahan namun tak terawat dengan baik. Lahan itulah yang nantinya akan dijadikan food estate.
Baca juga : PKS Desak Mendagri Pantau Pejabat Gugus Tugas yang Ikut Pilkada, Kenapa?
“Di bagian pinggir Sungai Barito ada seluas 165 ribu hektar, di sana ada 165 ribu hektar eks kawasan gambut PLG yang berupa aluvial. Potensi wilayahnya 295.500 hektar, tapi yang sudah dicetak sawah dan sudah ada jaringan irigasinya seluas 165 ribu hektar,” terang Basuki.
“Dengan menggerakkan BUMN, Menhan juga termasuk untuk bisa ikut. Karena menurut beliau, ini merupakan program ketahanan non-militer,” imbuh Basuki.
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menargetkan food estate akan menghasilkan padi sebanyak 5 ton per hektar. Ia menjelaskan, untuk merealisasikan hal itu, Pemerintah akan mengintensifikasi lahan sawah di area rawa yang saat ini sudah berproduksi tapi hasilnya masih rendah.
Baca juga : Begini Rencana dan Harapan Ahok Saat Bicara Revolusi Subsidi Energi
Ia memaparkan cara intensifikasi itu dengan memperbaiki pola budidaya tanaman padi yang telah berjalan. Di antaranya memperbaiki sarana dan prasarana pertanian, penggunaan bibit unggul dan pupuk yang sesuai, serta obat-obatan tanaman dan dolomit untuk lahan rawa.