TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui telah memanggil Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto ke Istana Negara, Jakarta pada Selasa (15/12/20).
Meski begitu, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menampik bahwa pemanggilan Ketua Umum Gerindra itu untuk membahas tentang calon pengganti mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo.
“Bukan (bahas pengganti Edhy) kok, tapi pertemuan rutin soal lumbung pangan,” ujar Dasco, seperti dilansir Tempo.co, Selasa (15/12/20).
Baca juga : Bareskrim Tangkap Pelaku Penipuan Modus Email Bisnis yang Gasak Uang Korban 276 Miliar
Dasco pun mengatakan partainya tidak akan mengajukan nama kandidat menteri kepada presiden. Sebab, ia mengaku Gerindra menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi untuk menunjuk pengganti Edhy.
“Kami enggak mengajukan, diserahkan saja kepada Presiden,” ucap Dasco.
Kemudian Dasco menegaskan bahwa tidak ada pembahasan nama pengganti Edhy sebagai Menteri KKP di internal partai.
“Di internal Gerindra sendiri tidak ada pembahasan mengenai siapa yang akan menggantikan Menteri KKP. Gerindra tidak mengusulkan nama pengganti Menteri KKP dan diserahkan kepada Presiden,” tutur Dasco dalam keterangannya, mengutip Detik.com, Rabu (16/12/20).
Baca juga : 23 Tersangka Teroris JI yang Ditangkap Densus 88 Tiba di Jakarta
Lebih lanjut, terkait namanya yang disebut-sebut akan menggantikan Edhy Prabowo, Dasco mengaku dirinya tidak memiliki kompetensi yang cukup untuk mengurusi bidang kelautan dan perikanan. Ia pun merasa hal ini perlu diluruskan.
“Saya tidak menguasai bidang kelautan dan perikanan, sehingga tidak mungkin saya menjalankan sesuatu yang tidak dikuasai dengan baik,” jelasnya.
“Demikian untuk meluruskan pemberitaan-pemberitaan soal saya maupun Gerindra mengenai pergantian Menteri KKP,” tutupnya.
Baca juga : Bareskrim Polri Jelaskan Penanganan Perkara Terbunuhnya Laskar FPI
Sementara itu, Istana masih belum mengonfirmasi ihwal agenda Prabowo Subianto ke Istana.
“Saya kurang tahu, karena lagi rapat ini,” terang Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Sedangkan informasi Biro Pers menyatakan agenda Presiden pada hari itu bersifat internal.
Untuk diketahui, hingga saat ini Jokowi masih belum memutuskan pengganti Edhy. Setelah Edhy ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ia mengumumkan telah mundur dari Kabinet dan juga pengurus pusat Partai Gerindra. Edhy sendiri terjerat dugaan suap ekspor benur, sehingga posisi Menteri KKP secara definitif kini lowong.