
TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui memamerkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga beras di Indonesia yang lebih murah ketimbang negara lain, termasuk Amerika Serikat. Padahal, Jokowi mengklaim lonjakan harga terjadi di hampir seluruh negara dunia imbas dari pandemi Covid-19 dan invasi Rusia atas Ukraina.
“Karena dua hal tadi, Covid-19 dan perang, menjadikan semuanya menjadi tidak pasti, menjadikan semuanya tidak jelas, dan terjadi lonjakan harga di semua negara. Kita harus mengerti kenapa harga di semua negara ini naik, semua barang,” terang Jokowi ketika menghadiri agenda “Acara Silaturahmi Tim Tujuh Relawan Jokowi” di Ecovention Ancol, Jakarta, Sabtu (11/6/22), seperti dilansir CNN Indonesia.
Jokowi pun bersyukur Pemerintah mampu mengendalikan harga sejumlah kebutuhan di tengah situasi sulit akibat pandemi Covid-19 dan perang. Salah satunya, kata Jokowi, adalah harga BBM.
Baca juga : Janji Ajak Bicara Relawan Soal Capres 2024, Jokowi: Tak Usah Grasah-grusuh
“Saya berikan contoh, untuk urusan harga BBM. Di negara kita harga BBM Pertalite masih Rp7.650, benar? Tidak naik. Coba lihat Pertamax, ini yang makai yang punya mobil-mobil bagus, harganya masih di angka Rp12.500,” ucap Jokowi.
“Kita lihat sekarang di Amerika, harga bensin sudah Rp19.400, sementara di Singapura harga bensin sudah Rp33.000,” sambungnya.
Setelah itu, Jokowi menyinggung harga beras yang masih bertahan di kisaran harga Rp10.700. Dia menilai harga itu lebih murah dibandingkan dengan Amerika Serikat.
Baca juga : Miliaran Dana Operasional Khilafatul Muslimin Disita, Polisi Selidiki Sumbernya
“Coba dilihat di Amerika sudah Rp52.000. Bayangkan kalau harga beras di sini jadi Rp52.000, demo setahun enggak rampung-rampung, benar enggak?” kata Jokowi yang diamini pendukungnya.
Lantas mantan Wali Kota Solo tersebut menyoroti harga minyak goreng. Dia menyatakan walaupun sempat mengalami kelangkaan dan kenaikan harga sehingga muncul demonstrasi, tapi saat ini permasalahan tersebut sudah dapat diatasi.
“Tapi, Alhamdulillah selama seminggu ini saya cek di pasar-pasar sudah Rp14-16 ribu. Sebentar lagi akan semuanya Rp14 ribu, yang curah ya,” tutur Jokowi.
Namun Jokowi mengaku memahami kalau pengendalian harga sejumlah kebutuhan tersebut memberatkan APBN.
“Memang yang berat itu APBN, karena subsidinya sekarang untuk BBM Pertalite-Pertamax-Solar-Elpiji, subsidinya menjadi sebesar Rp502 triliun. Gede sekali, enggak ada negara yang seberani kita untuk melakukan subsidi segede ini,” ungkap Jokowi.