TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Polri untuk mengawal Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Perintah tersebut merupakan salah satu amanat dari Jokowi saat peringatan Hari Bhayangkara 2022. Jokowi meminta kepolisian agar menjaga ketertiban masyarakat selama Pemilu dan Pilkada berlangsung.
“Agenda besar demokrasi, Pileg, Pilpres, dan Pilkada serentak pada 2024 mendatang harus bisa diantisipasi dengan baik. Berikan dukungan Kamtibmas secara maksimal, sehingga pesta demokrasi ini dapat berjalan dengan baik,” ujar Jokowi pada upacara di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (5/7/22), seperti dilansir CNN Indonesia.
Kemudian Jokowi juga meminta Polri untuk mengawal dua agenda besar lainnya. Agenda pertama adalah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Jokowi mendesak polisi untuk memastikan keamanan selama penyelenggaraan berlangsung. Selain itu, Jokowi menitipkan keamanan para Kepala Negara yang akan hadir di Bali pada November mendatang.
Baca juga : Pernah Kerja Sama dengan Pemprov DKI, Apa Kata Anies Soal ACT Terkini?
Sementara agenda kedua yakni pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur. Jokowi ingin kepolisian memastikan proyek Pemerintah tersebut dapat berjalan dengan lancar.
“Pindah Ibu Kota merupakan pindah cara kerja untuk membangun motor kemajuan Indonesia ke depan. Jadi Polri harus mengawal supaya dapat berjalan lancar dan tepat waktu,” tutur mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengklaim bahwa pihaknya saat ini sedang bersiap menyambut Pemilu 2024 yang tahapan awalnya sudah dimulai sejak 14 Juni 2022. Sigit menilai Pemilu serentak yang puncaknya pada 14 Februari 2024 harus dimatangkan, sehingga pengalaman kelam pada 2019 silam tidak terulang.
Baca juga : KPK Buka Suara Usai Novel Baswedan Beberkan ‘Permintaan Khusus’ Firli
“Pemilu 2019 masih menyisakan permasalahan yang masih bisa kita rasakan hingga sekarang, yaitu adanya polarisasi yang memecah belah antarmasyarakat atau anak bangsa,” ungkap Sigit, mengutip Liputan6.com.
Menurut Sigit, polarisasi adalah citra buruk dan sangat berbahaya bagi keberagaman dan kemajuan bangsa Indonesia. Dia lantas berjanji akan terus menjaga keberagaman dalam semarak momentum HUT Bhayangkara ke-76.
“Ulang tahun Bhayangkara ke-76 Polri mengangkat tema persatuan dan kesatuan, serta menjaga dan mengawal keberagaman sebagai potensi, demi membangkitkan perekonomian masyarakat dan mengembangkan potensi pemuda dan pemudi Indonesia yang akan memimpin Indonesia di masa depan,” terang Sigit.