
TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo mengungkapkan Menteri Kesehatan, dr. Terawan Agus Putranto telah menemukan jurus mengatasi defisit BPJS Kesehatan. Hal itu disampaikannya usai melakukan inspeksi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilegon, Banten, Jumat (6/12/19).
“Ya karena ada defisit di BPJS. Itu yg mau kita atasi. Sudah empat tahun ini belum ketemu jawabannya,” ujar Jokowi, dilansir CNBC Indonesia.
Meski demikian, kata Jokowi, persoalan tersebut akan segera diselesaikan secara menyeluruh oleh Terawan. Jokowi mengklaim Terawan telah memiliki jurus untuk mengatasi masalah defisit BPJS Kesehatan.
“Tapi sekarang Menkes sudah menyampaikan di Ratas kemarin, tahun depan jurusnya sudah ketemu,” ucapnya.
Baca juga: Tak Kebagian Jatah Jabatan, Yusril Tetap Loyal Dukung Jokowi
Dengan jurus tersebut, Jokowi meyakini tak ada lagi cerita BPJS telat membayar ke rumah sakit. Namun, Jokowi tak mengungkap jurus itu. Jokowi meminta agar wartawan bertanya langsung kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
“Nanti tanyakan ke Menkes,” sergahnya.
Jokowi kemudian menjelaskan alasannya melakukan inspeksi mendadak ke RSUD Kota Cilegon. Ia ingin memastikan pelayanan yang diterima peserta BPJS sesuai dengan yang diharapkan.
“Pertama saya ingin memastikan apakah yang berada di kelas 3 itu BPJS. Hampir tadi 90% lebih memang BPJS,” jelasnya.
Baca juga: Erick Thohir Beberkan Alasan Sandiaga Uno Mustahil Masuk BUMN
Namun, menurut Jokowi ada beberapa fasilitas pelayanan BPJS Kesehatan kepada peserta yang harus dibenahi. Jokowi juga ingin fasilitas sejumlah rumah sakit dibenahi secara menyeluruh.
“Misalnya meskipun di kelas tiga, tetapi pembatas antar pasien masih ada. Masih banyak rumah sakit kita yang fasilitasnya belum diperbaiki. Itu tugas Pemerintah Daerah,” jelasnya.
Sementara itu, BPJS Watch memproyeksikan besaran defisit BPJS Kesehatan pada akhir tahun ini akan mencapai Rp 18 triliun. Tak hanya itu, lembaga tersebut juga diperkirakan masih akan mencatatkan defisit hingga tahun depan.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sebelumnya menduga salah satu penyebab defisit BPJS Kesehatan adalah pembengkakan biaya klaim kepada rumah sakit. Pembengkakan biaya klaim ini diduga disebabkan oleh karena tindakan dokter kepada pasien yang dilakukan secara berlebihan.
Baca juga: Erick Thohir Akhirnya Buka Suara Alasan Ahok Jadi Komisaris, Bukan Direksi Pertamina
Salah satu hal yang disoroti Terawan adalah layanan persalinan melalui operasi sectio caesarea yang banyak terjadi di hampir seluruh daerah. Operasi caesar itu pun diduga tidak sesuai ketentuan.