TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak masalah dengan perdebatan kebijakan naturalisasi dan normalisasi sungai guna mengantisipasi bencana banjir di Jakarta dan sekitarnya. Baginya, yang terpenting adalah mengerjakan pelebaran semua sungai.
“Teknisnya mau pakai normalisasi, naturalisasi, silakan. Tapi lebarkan semua sungai, dan yang penting segera dikerjakan di lapangan,” ujar Jokowi di Istana Merdeka, dilansir CNNIndonesia.com, Jumat (17/1/20).
Jokowi ingin pelebaran sungai segera dilakukan untuk mengantisipasi banjir di antara hulu dan hilir. Menurutnya, bila hal itu tidak lekas dilakukan, maka program penanganan banjir yang dilakukan di hulu dan hilir jadi percuma. Hal itu merupakan tugas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, karena Pemerintah Pusat bertanggung jawab pada pencegahan di hulu.
Baca juga: Jokowi Pastikan Semua ASN di Jakarta Pindah ke Kaltim 2024
Antisipasi banjir sendiri terbagi dalam tiga kategori yakni hulu, tengah dan hilir. Di bagian hulu dilakukan dengan cara membangun bendungan dan rehabilitasi kerusakan hutan. Kawasan tengah dilakukan pelebaran sungai dan bagian hilir terkait dengan antisipasi banjir rob.
Jokowi menyebut di bagian hulu, Pemerintah Pusat melakukan pembangunan dua bendungan besar, yaitu Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi. Kedua bendungan tersebut dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.
“Ini baru yang berurusan dengan Sungai Ciliwung. Padahal ada sungai-sungai lain, misalnya Kali Cipinang, Kali Sunter, dan lainnya,” tegas Jokowi.
Halaman selanjutnya…