TIKTAK.ID – Presiden Joko WIdodo (Jokowi) diketahui menyimpan amarah kepada PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX lantaran tidak memberikan 4.000 hektar lahan untuk perusahaan Amerika Serikat (AS). Tabir kekesalan Kepala Negara tersebut diceritakan langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
“Pak Presiden marah-marah, karena PTPN punya jutaan hektar, minta 4.000 saja rewel. Kita kalah bersaing, ini kan saling bersaing memberikan pelayanan,” ujar Basuki, seperti dilansir CNBC Indonesia, Minggu (28/6/20).
Basuki menilai kemarahan Jokowi itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, kata Basuki, 4.000 hektar lahan dari jutaan hektar lahan milik PTPN nantinya akan dimanfaatkan untuk menampung investor Paman Sam yang angkat kaki dari China.
Baca juga : Tagar #GanjarNoErickYes Trending Topic, Stafsus Kementerian BUMN: Upaya Pembusukan pada Erick Thohir
Meskipun Jokowi disebutkan marah atas PTPN, tetapi Basuki tidak menjelaskan secara rinci seperti apa kemarahannya.
“KIta kan bersaingnya dengan Vietnam, Bangladesh, yang gitu-gitu di sana tanah digratiskan, Pak Presiden marah-marah ini PTPN punya jutaan hektar, minta 4.000 saja,” lanjut Basuki.
“Kita menyiapkan 4.000 hektar di Batang, kawasan industri karena mau ada pindahan dari Tiongkok itu. Yang kemarin kita enggak dapet apa-apa, tapi sekarang kita siapkan 4.000 hektar di Batang, di tanah PTPN IX,” tutur Basuki.
Baca juga : Survei SPIN: Tanpa Andil PKS dan PA 212, Dukungan Kelompok Muslim untuk Prabowo di Pilpres 2024 Masih Tinggi
Meski begitu, lahan seluas 4.000 hektare ini masih belum diketahui apakah akan dibagikan secara gratis kepada para investor atau tidak. Basuki menyatakan penyiapan lahan untuk kawasan industri ini menjadi daya tarik bagi investor yang sudah bertumpuk di Vietnam dan Bangladesh.
Sebelumnya, Jokowi memang berulang kali melontarkan kekecewaannya lantaran arus investasi yang masuk ke Indonesia kalah dibandingkan negara lain. Menurut Jokowi, banyak perusahaan yang angkat kaki dari China, namun Indonesia bukan menjadi tempat tujuan utama.
“Berdasarkan catatan yang kemarin disampaikan Bank Dunia, dua bulan yang lalu ada 33 perusahaan di Tiongkok keluar (di relokasi ke negara lain),” ucap Jokowi, Rabu (4/9/19).
Baca juga : (Cek Hoaks atau Fakta) Pemilihan Presiden Diundur 5 Tahun ke 2029
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memaparkan, dari 33 perusahaan, 23 di antaranya memilih pindah ke Vietnam, dan 10 sisanya pindah ke beberapa negara mulai dari Malaysia, Thailand, hingga Kamboja.