TIKTAK.ID – Seperti sejumlah negara di dunia, Indonesia senantiasa berupaya secepatnya memperoleh vaksin yang sesuai dan aman dalam jumlah yang memadai untuk mengatasi Covid-19. Usaha menghadirkan vaksin ditempuh di dalam negeri atau dengan mengadakan kerja sama dengan sejumlah pihak di luar negeri.
Satu langkah di antaranya yang ditempuh ialah dengan melangsungkan kerja sama dengan sejumlah negara yang tengah masif melaksanakan proses uji klinis. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, diplomasi vaksin yang dijalankan Indonesia merupakan yang paling maju dan berhasil. Sekurangnya terdapat 3 negara besar yang telah memastikan komitmen bantuan konkret, yaitu China, Uni Emirat Arab, dan Inggris.
Termasuk dalam langkah jangka pendek berupa pengadaan vaksin Covid-19, di akhir 2020 ini dipastikan sekitar 20 juta hingga 30 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac dan Sinopharm bakal sampai di Tanah Air. Ini bakal berlanjut pada awal 2021 dengan jumlah hingga 340 juta dosis vaksin.
Baca juga : Larang Kepala Daerah PDIP Ambil Keputusan untuk Pencitraan, Hasto Nyinyir ke Anies?
“Hal ini belum banyak yang tahu. Ini hibah dari Uni Emirat Arab. Ini salah satu keberhasilan dari upaya diplomasi kita. Diplomasi vaksin Indonesia paling maju, ” jelas Presiden Jokowi di hadapan 10 Pemimpin Redaksi media nasional dalam pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (10/9/20).
Presiden menerangkan, vaksin dari China ini mempunyai fungsi melemahkan. Hal ini lain dengan vaksin Merah Putih yang tengah dikembangkan di dalam negeri sebagai proses protein rekombinan. Vaksin Merah Putih merupakan bagian bagi upaya jangka panjang yang bakal siap dijalankan uji klinis dalam Januari 2021 sekitar 10 bulan. Jumlah mencapai 350 juta dosis vaksin Merah Putih bakal tersedia di akhir 2021.
Dalam tahap pertama, 20 juta hingga 30 juta dosis vaksin yang sampai bakal dipriroritaskan bagi para dokter serta tenaga medis dan juga kelompok paling rentan. Di samping melalui proses produksi di dalam negeri, kerja sama dengan pihak luar negeri dipandang cara yang bisa mempercepat pengadaan vaksin. Kerja sama dengan pihak luar negeri, di samping dengan Sinovac dari China, satu di antara yang paling maju adalah kerja sama dengan Uni Emirat Arab yang berkolaborasi bersama perusahaan China, Sinopharm. Uji klinis atas vaksin Sinopharm dijalankan di Uni Emirat Arab.