TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku geram karena masih banyak kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang mengimpor barang-barang yang sebenarnya mampu diproduksi oleh dalam negeri. Jokowi pun menyebut Indonesia bodoh lantaran masih melakukan impor tersebut.
Jokowi menyampaikan hal itu ketika memberikan pengarahan dalam acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia yang digelar di Bali, pada Jumat (25/3/22).
Jokowi menyatakan APBN maupun APBD hingga anggaran BUMN sebenarnya dapat memicu pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dia menjelaskan, caranya yakni dengan membeli produk-produk dalam negeri. Namun dia mengatakan hal itu belum banyak dilakukan oleh instansi pemerintah.
Baca juga : Dikenal Radikal, GP Ansor Tolak Ustaz Firanda Ceramah di HUT Wajo Sulsel
“Kita diam saja, tapi konsisten beli barang yang diproduksi oleh pabrik-pabrik, industri-industri, UKM-UKM kita, kok enggak kita lakukan. Bodoh sekali kita jika tidak melakukan ini,” terang Jokowi, seperti dilansir CNN Indonesia.
Kemudian Jokowi mengklaim impor barang-barang hanya akan menguntungkan negara-negara lain.
“Duit kita, capital outflow keluar, pekerjaan ada di sana, bukan berada di sini. Coba kita belokkan semua ke sini, barang yang kita beli adalah barang dalam negeri,” tutur Jokowi.
Baca juga : Soal Wacana Penundaan Pemilu, Begini Pernyataan Wapres Ma’ruf Amin
Menurut Jokowi, dengan mulai membeli dan memakai produk dalam negeri, maka akan menimbulkan sejumlah dampak positif. Dia mencontohkan, di antaranya adalah investasi berdatangan sampai membuka lapangan pekerjaan baru.
“Berarti akan ada investasi, dan membuka lapangan pekerjaan. Tadi sudah dihitung, bisa membuka 2 juta lapangan pekerjaan. Jadi kalau ini tidak dilakukan, sekali lagi bodoh banget kita ini,” ucap Jokowi.
Jokowi pun memaparkan beberapa barang impor yang sebetulnya dapat dibeli dari produksi dalam negeri, mulai dari CCTV sampai seragam TNI dan Polri.
Baca juga : Sandiaga Uno Dapat Dukungan Nyapres dari Ijtima Ulama Jatim
Lebih lanjut, Jokowi menyinggung Kementerian Kesehatan yang masih membeli alat-alat kesehatan seperti tempat tidur untuk rumah sakit dari luar negeri. Jokowi juga geram karena alat-alat pertanian hingga pensil dan kertas masih impor dari luar negeri.
“Kadang-kadang saya mikir, ini kita mengerti enggak sih? Jangan-jangan kita enggak kerja detail, sehingga enggak ngerti kalau barang yang dibeli itu barang impor. Buku tulis impor, jangan ini diteruskan, setop. Kalau beli semua produk dalam negeri, meloncat pertumbuhan ekonomi kita,” jelasnya.