TIKTAK.ID – Fahri Hamzah mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar mengevaluasi total Kabinetnya. Fahri mengatakan jika dilakukan sungguh-sungguh, maka Jokowi akan menemukan masalahnya.
Fahri menyampaikan hal itu untuk merespons pernyataan Jokowi yang membandingkan perlakuan masyarakat luar negeri terhadap Indonesia dan orang Indonesia sendiri. Sebelumnya, Jokowi mengaku merasa sedih karena di saat posisi Indonesia yang semakin dihormati negara lain, tapi di dalam negeri justru dikerdilkan.
”Kalau saya, jawabannya karena ada bagian dari pemerintahan yang tidak berfungsi dengan baik”, terang Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia melalui cuitan di akun Twitter, seperti dilansir Sindonews.com, Jumat (12/11/21).
Baca juga : Bahas Turunnya Indeks Demokrasi RI, Habibie Center Sebut Nama Hitler
Kemudian mantan Wakil Ketua DPR tersebut menilai tidak masuk akal bila masyarakat luar negeri dapat lebih mengetahui Indonesia daripada warga negara sendiri.
”Karena mustahil orang luar bisa lebih tahu apa yang terjadi di dalam,” terang Fahri.
Lebih lanjut, Fahri meyakini bahwa Jokowi akan menemukan apa yang menjadi masalah, jika memang mau mengevaluasi Kabinetnya secara menyeluruh.
”Cobalah melakukan evaluasi Kabinet secara menyeluruh. Memang terdapat keganjilan yang cukup serius!” tegas Fahri.
Baca juga : Di-roasting Kiky, Anies Baswedan: Untung Pakai Baju Pemadam, Jadi Tahan Panas
Untuk diketahui, dalam pidato perayaan HUT ke-10 Partai Nasdem, Kamis (11/11/21), Jokowi menyatakan keberhasilkan Indonesia di kancah internasional. Mantan Wali Kota Solo itu menjelaskan, sebagai negara besar, Indonesia sudah dipercaya untuk memegang tongkat keketuaan G20 dan bakal memimpin ASEAN pada 2022.
Namun Jokowi mengaku sedih, lantaran posisi Indonesia yang semakin dihormati negara lain malah sering dikerdilkan di dalam negeri.
“Yang sering membuat saya sedih, posisi kita semakin dihargai, posisi kita semakin dihormati, dan posisi kita semakin dipandang oleh negara lain, namun sering di negara sendiri dikerdilkan. Hal ini yang sering membuat saya sedih,” tutur Jokowi.
Baca juga : Relawan Kawan Sandi Banjarmasin Deklarasi Dukung Sandiaga Uno Capres 2024
“Saya tidak ingin ada mental inferior, mental inlander, mental terjajah ini yang masih bercokol di dalam mentalitas bangsa kita. Bertemu bule saja kayak ketemu siapa gitu, sedih kita,” sambungnya.
Lantas Jokowi menduga bahwa mental inlander ini akibat lamanya bangsa Indonesia dijajah. Dia pun tidak ingin mental inlander itu tetap ada di dalam diri sebagian anak bangsa.