TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui memberi sinyal bakal melakukan perombakan atau reshuffle pada Kabinetnya kembali. Hal itu terkait dengan adanya gonjang-ganjing menteri dari Partai NasDem yang kabarnya akan diganti.
Untuk diketahui, belakangan ini Menteri NasDem menjadi perhatian, setelah partai ini mencalonkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) 2024 mendatang.
“Rencana selalu ada (reshuffle), pelaksanaannya nanti akan diputuskan,” ungkap Jokowi di Stasiun Kereta Cepat Indonesia China di Stasiun Kereta Cepat Tegalluar, Cileunyi, Kabupaten Bandung, pada Kamis (13/10/22), seperti dilansir Sindonews.com.
Baca juga : Banjir Landa Jakarta, Walhi Larang Anies Kambing Hitamkan Hujan
Sekadar informasi, Jokowi sudah melakukan perombakan atau reshuffle Kabinetnya pada Rabu 15 Juni 2022 lalu. Ketika itu, Jokowi me-reshuffle posisi Menteri Perdagangan yang sebelumnya dijabat Muhammad Lutfi, digantikan oleh Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. Kemudian posisi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) yang sebelumnya dijabat oleh Sofyan Djalil, digantikan oleh Mantan Panglima TNI, Hadi Tjahjanto.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno menganggap pembicaraan soal reshuffle saat ini menjadi “ngegas” lantaran dikaitkan dengan deklarasi Anies. Adi pun menilai ada tiga hal terkait beda gaya Jokowi ini.
“Sebabnya 3 hal, pertama, biasanya Jokowi santai bila ditanya terkait reshuffle, bahkan cenderung bercanda. Tapi kali ini nadanya beda rada serius. Kedua, Jokowi baru saja reshuffle 3,5 bulan lalu. Bekas rombak Kabinet masih basah dan lekat dalam ingatan publik, namun tiba-tiba sekarang mencuat lagi isu reshuffle, tentu ada sesuatu,” tutur Adi.
Baca juga : Dituding Beli Ijazah dari Luar Negri, Gibran: Beli di Shopee Free Ongkir
“Ketiga, hingga kini belum ada desas-desus soal evaluasi kinerja pembantu Jokowi. Tapi isu rombak Kabinet justru muncul kembali,” sambungnya.
Menurut Adi, NasDem tidak akan mau dikaitkan dengan isu reshuffle yang mencuat belakangan. Sebab, dia mengatakan NasDem menjadi partai yang cukup loyal kepada Jokowi selama 2 periode.
“NasDem pasti akan meradang bila dikaitkan dengan isu reshuffle. Apapun judulnya, NasDem sudah menjadi partai yang cukup loyal kepada Jokowi selama 2 periode. Tegak lurus dan tidak pernah jadi oposisi dari dalam. Selain itu, jika dilihat record-nya, NasDem partai pertama yang deklarasi Jokowi maju kembali di Pilpres 2019,” terang Adi.