TIKTAK.ID – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) mengaku bakal segera mengumumkan pelarangan ekspor bahan mineral mentah bauksit. Dia mengatakan Pemerintah akan terus konsisten untuk menjalankan hilirisasi komoditas tambang, sehingga nilai tambah dapat dimanfaatkan oleh negara ini. Dia menjelaskan, jika kebijakan tersebut diberlakukan tahun depan, maka ekspor puluhan juta ton bauksit akan dihentikan.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara (Minerba), Irwandy Arif menyatakan produksi bijih bauksit RI pada 2021 tercatat sebesar 25,8 juta ton. Dia menyebut dari total produksi itu, mayoritas atau 90% dijual ke luar negeri.
Perlu diketahui, sebanyak 23,2 juta ton bauksit RI diekspor pada 2021. Sementara penyerapan bauksit di pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) di dalam negeri hanya sebesar 2,6 juta ton.
Baca juga : 7 Kader PAN Riau Kena Semprot Usai Nekat Deklarasi Capres Anies
“Produksinya itu antara 26 juta sampai 27 juta (ton) ya kira-kira, dan yang dipakai dalam negeri kan masih terbatas masih sekitar 3 juta-an (ton),” ujar Irwandy, seperti dilansir CNBC Indonesia, pada Kamis (8/12/22).
Menurut Irwandy, semakin dekatnya penerapan pelarangan ekspor bauksit dalam negeri, Pemerintah terus mendorong pembangunan smelter untuk mendukung hilirisasi komoditas bauksit dalam negeri.
Irwandy menjelaskan bahwa kini telah ada empat smelter bauksit yang beroperasi di Indonesia. Akan tetapi, dia menyebut Kementerian ESDM terus menggenjot pembangunan delapan smelter yang saat ini masih berlangsung.
Baca juga : Prabowo Puncaki Hasil Survei Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Kinerja Menteri Jokowi
“Jadi sekarang kan ada empat yang katakanlah sudah selesai dibangun. Ada empat dan delapan sedang dalam konstruksi dengan kemajuan antara 23% hingga 90% itu sudah ada. Menurut kami tinggal bagaimana giat perkembangan dari delapan smelter ini,” jelas Irwandy.
Irwandy memaparkan, apabila pembangunan delapan smelter bauksit itu dapat selesai sebelum pelarangan ekspor bauksit diterapkan, Indonesia berpotensi menyerap semua cadangan bahan mentah bauksit di dalam negeri.
“Jika perkembangannya bagus sampai tahun depan, saya kira apa yang kita khawatirkan soal serapan bijih bauksit yang diekspor dalam negeri itu mestinya akan tertutupi ya,” tegas Irwandy.
Baca juga : Erick Thohir Sebut Dirinya Banyak Belajar dari Jokowi, Soal Apa?
Sebelumnya, Pemerintah menargetkan ada sekitar 12 smelter bauksit yang beroperasi sampai 2024 mendatang. Dengan begitu, diharapkan mampu menampung secara keseluruhan produksi bauksit di dalam negeri.