TIKTAK.ID – Kandidat presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden mengatakan bahwa angka perolehan suara Pilpres telah menunjukkan bahwa dia akan menggeser saingannya Presiden Donald Trump dari Gedung Putih.
Dalam pidatonya dari Wilmington, Delaware Jumat (6/11/20) larut malam, Biden berkata, “Kami belum perlu melakukan deklarasi kemenangan, tetapi angkanya jelas kami akan memenangkan laga ini.
“Lihatlah angka (perolehan suara) nasional. Kami akan memenangkan laga ini dengan mayoritas yang jelas dan rakyat di belakang kami. Kami mendapatkan lebih dari 74 juta suara,” katanya.
Biden memimpin perolehan suara pada Jumat (6/11/20) di Pennsylvania dan Georgia, dua negara bagian yang masih menghitung suara, dan semakin dekat dengan kemenangan dalam pemilu presiden melawan Trump.
Kantor berita The Associated Press mengatakan bahwa di kedua negara bagian itu, serta Nevada, North Carolina dan Alaska, masih terlalu dini untuk dikatakan siapa yang memperoleh suara terbanyak.
Meski begitu, Biden tampak yakin angka akhir akan memenangkan dirinya.
“Kami akan menjadi (kandidat) Demokrat pertama yang menang di Arizona dalam 24 tahun. Kami akan menjadi Demokrat pertama yang menang di Georgia dalam 28 tahun,” katanya.
Dia mengatakan ingin semua surat suara dihitung. Dia juga mendesak warga Amerika Serikat untuk tetap sabar dan tenang, karena penghitungan suara terus berlanjut di beberapa negara bagian yang memegang kunci untuk ke Gedung Putih.
Biden saat ini diproyeksikan akan memenangkan 264 suara Electoral College, menurut AP, sementara Trump dengan 214 suara elektoral. Untuk menjadi presiden, seorang kandidat membutuhkan 270 suara dari Electoral College. Biden memiliki kesempatan yang lebih jelas dan lebih mudah menuju kemenangan pada saat ini dibandingkan Trump.
“Kami berada di jalur yang tepat untuk mendapatkan lebih dari 300 suara dari Electoral College,” kata Biden, dalam pidato singkatnya.
Dia mengatakan bahwa dirinya dan pasangannya, Senator Kamala Harris tidak hanya menunggu hasil pemungutan suara, tetapi juga bertemu dengan ahli kesehatan dan ekonomi, dan memiliki rencana untuk menangani pandemi virus Corona dan dampak ekonominya ketika mereka menjabat.
Sementara Trump berpidato pada Kamis lalu dari Gedung Putih, sekali lagi dia mengulangi klaim tak berdasar bahwa terjadi kecurangan pada pemilih yang meluas dalam pemilihan kali ini.
Pada Jumat, Trump men-tweet bahwa Biden “tidak boleh salah mengklaim jabatan presiden” karena proses hukum baru saja dimulai.
Tim kampanye Trump telah mengajukan tuntutan hukum di beberapa negara bagian yang menuntut penghitungan suara untuk ditangguhkan. Trump juga menunjukkan niatnya untuk menuntut penghitungan ulang di Wisconsin, yang diproyeksikan AP akan dimenangkan Biden.
Namun, pengadilan telah menolak beberapa gugatan hukum tersebut, dan para ahli mengatakan mereka tidak percaya tuntutan hukum tersebut akan secara signifikan memengaruhi hasil pemungutan suara.