TIKTAK.ID – Departemen Ortodontik Rumah Saki Gigi Universitas Showa menggandeng startup robotika Jepang TMSUK untuk mengembangkan sebuah robot bernama Pedia_roid. Robot tersebut berfungsi membantu melatih mahasiswa kedokteran menghadapi pasien anak-anak yang biasanya rewel.
Seperti dikutip CNNIndonesia.com dari Mirror, robot ini seperti sungguhan, karena bisa menangis, muntah, dan meronta-ronta seperti layaknya anak-anak yang sedang diperiksa oleh dokter gigi. Robot-robot itu akan digunakan oleh dokter gigi untuk membantu mempersiapkan mereka bila bertemu pasien anak yang sulit untuk ditangani, termasuk dalam kondisi darurat.
Pedia_roid diketahui punya tinggi sekitar 1,5 meter. Robot ini secara otomatis bereaksi terhadap apa pun yang mungkin menyebabkan rasa sakit pada manusia nyata.
Melalui sebuah video, Pedia_roid yang menyerupai anak perempuan tampak sedang meronta-ronta dengan mata yang melihat ke atas seperti sedang kesakitan, ketika dokter sedang memeriksa giginya. Robot itu juga mampu menirukan amukan ringan sampai gejala medis kritis pada anak-anak. Bahkan Pedia_roid sanggup mengeluarkan air liur dan muntah secara acak ketika sedang diperiksa.
Menurut Koutaro Maki, Wakil Direktur Rumah Sakit Gigi Universitas Showa, keterampilan dan kemampuan medis pertama kali dibangun berdasarkan kegagalan.
“Keterampilan seseorang hanya membaik usai mereka gagal sekali. Untuk itu, kami pikir robot merupakan satu -satunya cara yang memungkinkan siswa untuk belajar dari kegagalan mereka tanpa harus merepotkan pasien,” ungkap Maki.
Sedangkan Yusuke Ishii, Direktur Divisi Teknik TMSUK, menilai pekerja medis benar-benar perlu memiliki pengalaman baik dan buruk dalam penanganan pasien di kondisi darurat.
“Penting bagi mereka untuk mengalami situasi di mana terjadi kesalahan dan itulah yang dapat disimulasikan. Sulit untuk memperoleh pengalaman dalam kedokteran gigi anak karena tidak ada kesempatan untuk berlatih. Oleh sebab itu, kami mengembangkan ini sehingga mereka bisa berlatih dalam simulasi,” terang Ishii.
Sekadar informasi, robot Pedia_roid adalah generasi ketiga. Untuk versi terbarunya, robot ini memungkinkan instruktur memakai panel sentuh terpisah untuk mengontrol fungsi tubuh, seperti bersin, batuk, dan muntah.
Euronews melaporkan, pengguna bisa mengirim sinyal ke silinder udara di struktur robot untuk membuat tubuhnya bergerak termasuk mulut dan lidah. Hal itu pun memungkinkan munculnya ekspresi wajah dan reaksi tubuh di Pedia_roid.