
TIKTAK.ID – Hampir semua gedung DPR di 50 Negara Bagian AS dan Washington DC membunyikan alarm kewaspadaan terhadap kemungkinan protes dengan kekerasan akhir pekan ini, menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden pada Rabu nanti.
Dilansir dari BBC, pasukan Garda Nasional dari seluruh negeri telah dikirim ke Washington DC, untuk mencegah terulangnya kerusuhan mematikan yang terjadi pada 6 Januari lalu di Capitol.
FBI telah menyampaikan peringatan akan kemungkinan protes bersenjata oleh demonstran pendukung Donald Trump di semua 50 gedung DPR Negara Bagian.
Tempat-tempat pusat perbelanjaan di Washington DC sudah mulai ditutup. Di sejumlah jalan telah disiapkan barikade dan keamanan di sejumlah titik diperketat.
Tim Biden telah mendesak warga Amerika untuk menghindari perjalanan ke Ibu Kota karena pandemi Covid-19, dan pejabat setempat mengatakan warga Amerika harus menonton pelantikan dari jarak jauh.
Pada Minggu ini pasukan keamanan fokus khusus untuk rencana protes yang akan digelar, setelah sebuah posting di jaringan online pendukung Trump dan sayap kanan menyerukan demonstrasi bersenjata pada 17 Januari, dan pawai ke Washington DC pada hari pelantikan Joe Biden sebagai Presiden ke-46 AS.
Beberapa kelompok pendukung Trump telah mengingatkan pengikut mereka untuk tidak hadir, dengan alasan keamanan cukup ketat atau mengklaim acara yang direncanakan itu adalah perangkap polisi.
Demonstrasi direncanakan setelah pekan ini Donald Trump menjadi Presiden AS pertama yang dimakzulkan dua kali. Dia sekarang akan menghadapi pengadilan di Senat, atas tuduhan “menghasut pemberontakan” terkait dengan penyerbuan Capitol AS oleh kelompok pendukungnya pada 6 Januari.
Negara-negara Bagian di seluruh negeri mengambil tindakan pencegahan, dengan menutup jendela gedung DPR hingga menolak memberikan izin untuk demonstrasi.
Gubernur Maryland, New Mexico, dan Utah, semuanya telah menyatakan keadaan darurat sebelum kemungkinan terjadinya protes.
Kota California, Pennsylvania, Michigan, Virginia, Washington, dan Wisconsin termasuk di antara mereka yang mengaktifkan Pengawal Nasionalnya, dan Texas akan menutup gedung DPR Negara Bagiannya mulai Sabtu hingga setelah hari pelantikan.
Menurut Direktur Departemen Keamanan Publik Texas, intelijen mengingatkan bahwa kelompok “ekstremis brutal” dapat menyusup ke demonstran yang merencanakan “melakukan tindakan kriminal”.
Gubernur Virginia, Ralph Northam mengatakan pada konferensi pers Kamis kemarin, “Jika Anda berencana untuk datang ke sini atau ke Washington dengan niat buruk di hati Anda, Anda perlu berbalik sekarang dan pulang. Anda tidak diterima di sini, dan Anda tidak diterima di Ibu Kota negara kita. Dan jika Anda datang ke sini dan bertindak, Virginia akan siap.”
Para pengamat yakin Negara Bagian yang mengalami perseteruan Pemilu dan berlarut-larut merupakan Negara Bagian yang paling berisiko mengalami kekerasan. Salah satunya, Michigan, yang telah mendirikan pagar setinggi enam kaki di sekeliling Ibu Kotanya di Lansing.
“Kami bersiap untuk yang terburuk, tetapi kami tetap berharap bahwa mereka yang memilih untuk berdemonstrasi di gedung DPR kami melakukannya dengan damai,” kata Direktur Polisi Negara Bagian, Joe Gasper pada Jumat kemarin.
Jumlah polisi di gedung itu akan ditambah hingga setidaknya pertengahan Februari, tambahnya.