TIKTAK.ID – Tujuh klub sepak bola Indonesia, termasuk Persis Solo, diketahui masih menunggak gaji pemain menjelang bergulirnya kompetisi Liga 1 2021/2022 pada 27 Agustus. Menurut Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI), Persis Solo masih menunggak gaji pemainnya pada musim 2020 sebesar Rp2.332.900.000.
Persis Solos menunggak gaji 18 pemain, tetapi hanya tujuh pemain yang bisa menggugat ke National Dispute Resolution Chamber (NDRC) Indonesia. Sedangkan 11 lainnya tidak dapat menggugat karena tak memiliki salinan kontrak. Kini kasus itu masih dibahas di NDRC dan belum diputuskan.
“Sengketa pemain dengan Persis ini terjadi pada musim 2020, dan yang jadi masalah, 11 pemain tidak punya salinan kontrak. Kami tidak membahas apakah kasus ini dialami oleh manajemen lama atau Persis usai diakuisisi, yang jelas ada tunggakan gaji,” ujar legal APPI, Riza Hufaida, Jumat (13/8/21), seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Data NDRC yang dimiliki dan dipublikasikan APPI di laman resminya pada 22 Juli memaparkan, PSM Makassar tercatat menunggak gaji 17 pemainnya pada musim 2020. Kemudian tujuh di antaranya baru dibayar sebagian, dan sisanya belum.
Mengingat Liga 1 2021/2022 tinggal menghitung hari, maka APPI mendesak PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi untuk menekan PSM agar melunasi kewajibannya. Jika tidak, maka PSM pun harus dilarang tampil di kompetisi.
Meski begitu, upaya tersebut tidak mudah. Sebab, Pemerintah telah menghapus Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang biasa menjadi gate-keeper tunggakan gaji sebelum kompetisi. Untuk itu, APPI harus bekerja lebih keras.
Sebelumnya, sejumlah klub Liga 2 masih menunggak gaji pemain pada musim 2020. Namun PSSI dan PT LIB membiarkan klub bermasalah itu tetap tampil dalam kompetisi, sebelum akhirnya dihentikan karena pandemi Covid-19.
“Jangan sampai kompetisi jalan, tapi ada klub yang masih menunggak gaji. Jadi kami akan terus berkomunikasi dengan PSSI dan PT LIB agar hal ini diselesaikan,” terang legal APPI, Jannes H Silitonga.
Sekadar informasi, dari Liga 2 klub yang masih bermasalah dengan gaji yakni PSPS Riau, Kalteng Putra, Persijap Jepara, PSKC Cimahi, PSMS Medan, dan Sriwijaya FC. Dari keenam klub tersebut, PSKC, PSMS, dan Sriwijaya tengah melakukan banding di NDRC.