Jelang Debat Cawapres, KPU Kurangi Pengawal Paslon dan Karantina Panelis

TIKTAK.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menetapkan Debat Cawapres Pilpres 2024 selanjutnya digelar pada Minggu, 21 Januari 2024. Tema debat kali ini adalah Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam dan Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat serta Desa.
KPU bakal mengurangi jumlah pengawal pribadi pasangan Capres-Cawapres yang masuk dalam ruangan debat keempat Pilpres.
“Nanti kita akan coba mengatur pengawal pribadi tidak semuanya lah (masuk ke arena debat). Jadi sebagian nanti masuk ke dalam,” ujar Komisioner KPU, August Mellaz di Kantornya, Rabu (17/1/24), seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Baca juga : Elektabilitas PDIP Raih Peringkat Teratas, Disusul Gerindra
August menyebut pihaknya sudah menyiapkan holding room untuk setiap kubu Capres-Cawapres.
“Kami juga sangat mengharapkan kepada tim pasangan calon presiden-wakil presiden, karena ini juga kegiatannya KPU, kami juga koordinasi dengan aparat keamanan, pihak keamanan juga, contohnya melakukan sterilisasi tempat segala macem,” ucap August.
“Untuk Walpri (pengawal pribadi) nanti (jumlahnya) kira-kira separuh dari yang selama ini ada,” imbuhnya.
KPU sendiri sudah menetapkan 11 panelis yang akan menyusun pertanyaan bagi tiga Cawapres pada debat keempat Pilpres 2024 tersebut. Panelis tersebut akan dikarantina mulai Jumat (19/1/24).
Baca juga : Jokowi Bangun Taman Pemakaman IKN, Anggaran Rp361 Miliar
“Untuk panelis kami sudah mendapatkan konfirmasi kesediaan dari 11 orang yang akan kami karantina pada Jumat, 19 Januari,” tutur August.
Berikut ini daftar nama panelis dalam debat keempat Pilpres:
- Abrar Saleng (Ahli Hukum Agraria dan Sumber Daya Alam, Universitas Hasanudin)
- Arie Sujito (Sosiolog Pedesaan/Dosen Fisipol, Universitas Gadjah Mada)
- Arif Satria (Ahli Ekologi Politik dan Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam, Rektor Institut Pertanian Bogor)
Baca juga : Sentil Gus Ipul, Cak Imin: Tak Konsisten dengan Sikap Netral PBNU
- Dewi Kartika (Ahli Agraria/Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria)
- Fabby Tumiwa (Ahli Transisi Energi/Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform)
- Hariadi Kartodihardjo (Ahli Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup/Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor)
- Ridwan Yahya (Ahli Kehutanan dan Lingkungan Hidup/Guru Besar Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu)
- Rukka Sombolinggi (Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara/Ahli Masyarakat Adat)
- Sudharto, P. Hadi (Pakar Manajemen Lingkungan/Rektor Universitas Diponegoro 2010-2015)
- Sulistiyowati Irianto (Guru Besar Antropologi Hukum, Fakultas Hukum Universitas Indonesia)
- Tubagus Furgon Sofhani (Ahli Perencanaan Wilayah dan Perdesaan, Institut Teknologi Bandung)