
TIKTAK.ID – Jaksa Turki telah menyiapkan dakwaan kedua terhadap enam pejabat Saudi sehubungan dengan pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi tahun 2018 di Istanbul, kata penyiar NTV dan media lain pada Senin (28/9/20).
Laporan tersebut tidak menyebutkan apakah enam tersangka termasuk di antara mereka yang sudah diadili secara in absentia di pengadilan Istanbul atas pembunuhan Khashoggi, tulis Reuters.
Kantor berita milik negara, Anadolu mengatakan bahwa dua dari tersangka menghadapi dakwaan dengan hukuman penjara seumur hidup, sementara dakwaan terhadap empat lainnya dikenakan hukuman hingga lima tahun penjara.
Menurut dakwaan, dua orang yang mendapat dakwaan hukuman penjara seumur hidup adalah anggota staf Konsulat dan merupakan bagian dari tim yang meninggalkan Turki setelah melakukan pembunuhan terhadap jurnalis Saudi tersebut, Anadolu melaporkan.
Sementara empat tersangka lainnya dilaporkan dituduh merusak barang bukti karena pergi ke TKP segera setelah pembunuhan itu. Mereka juga tidak berada di Turki.
Dalam kasus terpisah yang diluncurkan pada Juli lalu, pengadilan Istanbul mulai mengadili secara in absentia 20 warga Saudi lainnya atas pembunuhan itu, termasuk dua mantan asisten MBS.
Jaksa Turki mengklaim Wakil Kepala Intelijen Saudi, Ahmed al-Assiri dan Penasihat Media Pengadilan Kerajaan, Saud al-Qahtani memimpin operasi tersebut dan memberi perintah kepada tim pembunuh Arab Saudi.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan perintah untuk membunuh Khashoggi datang dari “tingkat tertinggi” Pemerintah Saudi tetapi tidak pernah secara langsung menyalahkan MBS. Putra Mahkota Arab Saudi membantah memerintahkan pembunuhan itu, tetapi mengatakan pada akhirnya dia memikul “tanggung jawab penuh” sebagai pemimpin de facto Kerajaan.
Kantor Kejaksaan Istanbul menolak untuk memberikan komentar langsung atas laporan media tersebut.
Pengadilan Saudi yang dilaksanakan tertutup pada bulan ini memenjarakan delapan orang antara tujuh dan 20 tahun atas pembunuhan itu. Namun hukuman itu diubah menjadi empat bulan setelah keluarga Khashoggi memaafkan para pembunuhnya dan mengesampingkan hukuman mati yang diputuskan sebelumnya.
Khashoggi, merupakan seorang kritikus Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman (MbS) paling tajam. Dia terlihat terakhir kali di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Ketika itu dia ke Kedutaan untuk mendapatkan dokumen pernikahannya yang akan datang.
Mayatnya dilaporkan dipotong-potong dan dipindahkan dari gedung dan jenazahnya belum ditemukan.