
TIKTAK.ID – Laman DxOMark menetapkan Huawei P50 Pro menjadi ponsel berkamera terbaik saat ini. Huawei sendiri memperkenalkan sistem kamera Dual-Matrix pertama di P50 Pro.
Kamera Utama pada Huawei P50 Pro terdiri dari dua lensa, yaitu RGB dan monokrom, yang dipadukan dengan sensor multi-spektrum dan disesuaikan dengan kemajuan konsep AI-Raw. Kemudian kamera periskop telefoto di sampingnya bisa melakukan zoom hingga 200 kali.
Seperti dilansir detik.com, sistem kamera Huawei P50 Pro membuat warna RGB dan sensor monokrom bisa memproses fusi dengan sejumlah foto sekaligus pada level sinyal elektrik. Modul fusi itu memanfaatkan kedua sensor sepenuhnya, terutama memakai lebih banyak cahaya yang diambil lewat sensor monokrom dengan noise gambar lebih sedikit untuk mempertahankan keaslian warna.
Huawei P50 Pro punya skema warna khusus untuk fusi monokrom yang secara dinamis mampu memperbarui white balance dan koreksi warna pada foto. Hal itu pun meningkatkan fitur adaptasi scene foto yang lebih baik.
Perangkat ini terintegrasi dengan mesin pemrosesan gambar beresolusi tinggi, sehingga menghasilkan gambar yang lebih cerah dan mampu membidik objek dengan lebih banyak cahaya yang masuk. Jadi foto yang dihasilkan lebih jernih.
Huawei P50 Pro dilengkapi AI-Raw, yang berguna meminimalisir perbedaan sudut pandang ketika pembiasan cahaya. Saat shutter ditekan, sensor bakal mengambil beberapa foto untuk pemrosesan fusi yang bersamaan dengan proses detail gambar. Dengan begitu, akan meminimalisir hilangnya konversi sinyal elektrik penyebab foto kurang tajam.
Selain itu, Huawei mengklaim kamera utama P50 Pro diklaim bisa seketika menangkap sejumlah besar cahaya yang langsung diteruskan ke sensor semikonduktor untuk diubah menjadi sinyal elektrik. Proses tersebut menyebabkan hasil foto grup menggunakan kamera utama lebih jernih, bahkan tampak realistis secara tiga dimensi hingga tekstur kulitnya.
Keuntungan tingginya cahaya yang masuk ke kamera utama Huawei P50 Pro pun bisa dirasakan untuk pengambilan foto di malam hari. Kamera utama mampu mengubah cahaya yang ditangkap menjadi sinyal digital, lalu dikirim ke NPU dan prosesor sinyal gambar (ISP) untuk diproses.
Cara tersebut memungkinkan kontras sinyal kecerahan dalam gambar lebih mendekati pemandangan yang sesungguhnya, dan tidak mudah kelebihan atau kekurangan cahaya. Lebih dari itu, perbedaan kecerahan dianggap akurat hingga tingkat piksel, tanpa mengkhawatirkan masalah yang disebabkan peningkatan exposure atau sensitivitas.