
TIKTAK.ID – Toni Breidinger merupakan wanita keturunan Arab pertama yang ikut serta dalam balapan seri nasional atau National Association for Stock Car Auto Racing (NASCAR), setelah bergabung dengan Young’s Motorsports.
Pembalap berusia 21 tahun tersebut diketahui bergabung dengan Young’s Motorsports dalam balapan di sejumlah ajang. Di antaranya seri Automobile Racing Club of America (ARCA) Menards, kompetisi truk pick-up NASCAR, Camping World Truck, hingga Lucas Oil 20 di Daytona International Speedway.
“Saya merasa terhormat dan senang menjadi yang pertama. Meski begitu, saya tidak ingin menjadi yang terakhir,” ujar Breidinger, seperti dilansir CNN Indonesia.
“Saya juga berharap bisa membuka jalan bagi calon pembalap wanita Arab yang lain,” imbuh Breidinger.
Perlu diketahui, Bredinger adalah wanita berdarah campuran Arab dan Amerika yang berhasil memenangkan United States Auto Club sebanyak 19 kali. Angka tersebut pun menjadi rekor bagi seorang pembalap wanita.
Pada Sabtu ini, Breidinger akan berlaga di Lucas Oil 200 yang akan diadakan di arena balap terkenal, yaitu Daytona International Speedway, Florida.
Breidinger menyatakan sudah sejak lama ia ingin mengaspal di Daytona. Menurutnya, bisa balapan di Daytona seperti mimpi yang menjadi kenyataan.
“Daytona selalu menjadi daftar keinginan saya untuk balapan, dan impian setiap pembalap yakni bisa balapan di sana suatu hari nanti,” terang Breidinger.
“Ini trek bersejarah, serta langkah ke arah yang benar untuk balapan di Daytona 500 suatu hari nanti,” sambung Breidinger.
Kemudian Breidinger mengakui bahwa dirinya sudah yakin akan berprofesi sebagai pembalap sejak balapan di gokart pada usia 9 tahun.
Ia melanjutkan, tidak hanya tampil di Daytona 500, Breidinger juga ingin mengikuti balapan di seri Piala NASCAR yang merupakan seri balapan level tertinggi.
“Saya selalu bersemangat untuk hal itu, karena saya suka kompetisi dan adrenalin. Saya pun terpikat dengan balapan,” tutur Breidinger.
“Ketika helm sudah dipasang dan saya balapan, ini bukan lagi mengenai menjadi pembalap wanita. Melainkan saya sama seperti orang lain yang berusaha mencapai garis finis,” imbuh Breidinger.