TIKTAK.ID – Argentina diketahui menjadi calon kuat tuan rumah ajang Piala Dunia U-20 2023. Mereka pun memiliki peluang untuk mempertajam rekor.
Mulanya, Timnas junior Argentina dirundung duka akibat telah gagal lolos kualifikasi ke Piala Dunia U-20 2023. Akan tetapi, pencabutan status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dari tangan Indonesia akhirnya dapat membuka kembali peluang mereka untuk tampil.
Presiden FIFA, Gianni Infantino mengungkapkan bahwa pihak Argentina sudah resmi mengirim surat menyatakan kesediaan mereka menjadi tuan rumah turnamen Piala Dunia U-20. Hingga sejauh ini masih belum ada negara lain yang punya minat serupa. Dengan kondisi tersebut, Argentina pun kemungkinan besar akan terpilih menjadi tuan rumah.
Jika Argentina memang tampil dalam Piala Dunia U-20 2023, hal itu berarti mereka punya peluang untuk mempertajam rekor mereka sebagai negara dengan jumlah gelar terbanyak di ajang ini. Sekadar informasi, saat ini Argentina sudah enam kali menjadi juara dalam ajang tersebut.
Argentina sendiri pertama kali meraih gelar juara Piala Dunia U-20 pada 1979 silam. Ketika itu, Argentina dimotori oleh Diego Maradona.
Setelah itu, masa jaya Argentina terulang kembali pada pertengahan 90-an hingga era 2000-an. Selama tujuh perhelatan Piala Dunia U-20 beruntun, Argentina berhasil memenangkan lima gelar juara.
Bintang-bintang Argentina juga muncul dari era kejayaan tersebut. Mulai dari Esteban Cambiasso, Javier Saviola, Lionel Messi, hingga Sergio Aguero.
Torehan rekor enam gelar juara tersebut pun hanya unggul satu gelar dari rival abadi mereka, yakni Brasil. Akan tetapi, demi bisa mewujudkan hal tersebut, Argentina patut bekerja keras.
Hal itu karena dalam Piala Amerika Selatan U-19, Argentina benar-benar tampak tidak berdaya. Saat laga grup A, Argentina hanya berada di urutan keempat dengan torehan satu kemenangan dan tiga kekalahan. Alhasil Argentina tak lolos menuju fase selanjutnya.
Perlu diketahui, Piala Dunia U-20 2023 dijadwalkan untuk berlangsung pada 20 Mei hingga 11 Juni mendatang. Adapun Indonesia batal menjadi tuan rumah lantaran munculnya berbagai penolakan Israel ikut serta dalam pertandingan itu dan datang ke Indonesia.