
TIKTAK.ID – Rumah sakit militer di Koba Kabul diserang, dua ledakan terjadi dan dilanjutkan dengan serangan tembakan, Selasa (2/11/21).
Seorang Jubir Taliban mengatakan ledakan pertama terjadi di depan rumah sakit Sardar Daud Khan yang memiliki kapasitas 400 tempat tidur dan ledakan kedua terjadi di dekatnya.
Jubir itu mengatakan ledakan tersebut menyebabkan korban, namun tidak menyebutkan jumlahnya. Seorang saksi mata mengatakan bahwa telah terjadi pertempuran di dalam halaman rumah sakit, seperti yang dikutip BBC.
Sebuah laporan yang belum bisa dikonfirmasi mengatakan setidaknya 15 orang tewas dan lebih banyak lagi yang terluka.
Foto-foto dan rekaman video dari Kabul menunjukkan kepulan asap di atas wilayah tersebut dan pada video itu juga terdengar suara letusan tembakan.
Belum ada yang segera mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu, namun kantor berita Afghanistan Bakhtar mengutip saksi yang mengatakan sejumlah orang dari kelompok ISIS telah memasuki rumah sakit dan bentrok dengan pasukan keamanan.
Seorang dokter mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa dirinya telah dilarikan untuk mencari perlindungan di tempat yang aman.
“Saya masih bisa mendengar suara tembakan di dalam gedung rumah sakit. Saya pikir para penyerang pergi dari kamar ke kamar,” katanya.
Taliban menguasai Afghanistan pada Agustus lalu, setelah AS menarik pasukan terakhirnya setelah 20 tahun menduduki negara itu. Sebuah afiliasi lokal dari kelompok ISIS yang dikenal sebagai ISIS Khorasan, atau ISIS-K, telah berulang kali meluncurkan serangan sporadis yang menargetkan warga sipil dan pejuang Taliban, sejak AS hengkang dari tanah itu.
Sebuah serangan bom oleh kelompok ISIS di bandara internasional Kabul pada Agustus lalu telah menewaskan lebih dari 150 warga sipil dan 13 tentara AS.
Ini bukan pertama kalinya Rumah sakit Sardar Daud Khan diserang. Sebelumnya juga telah terjadi serangan, dengan lebih dari 30 orang tewas dan 50 lainnya terluka pada 2017 silam, ketika orang-orang bersenjata berpakaian seperti dokter menyerbu gedung. Serangan kala itu juga diklaim dilancarkan oleh kelompok ISIS Khorasan.