
TIKTAK.ID – Wakil Sekjen Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Bayu Syahjohan mengatakan bahwa terdapat indikasi menjegal pesilat-pesilat Indonesia dalam ajang SEA Games 2021.
Untuk diketahui, tim pencak silat Indonesia telah gagal memenuhi target empat emas yang ditetapkan untuk SEA Games 2021. Tim pencak silat hanya dapat merebut 1 emas, 4 perak, dan 3 perunggu.
Bayu menyebut ada faktor nonteknis terkait fairplay. Sebab, kata Bayu, Indonesia merasa ada kolaborasi antarnegara peserta untuk menjegal pesilat Indonesia.
“Ada wasit yang berbicara ke saya, dan meminta saya untuk tenang karena mereka memastikan bersikap netral terhadap Indonesia. Artinya memang ada komunikasi itu, untuk menjegal Indonesia,” ujar Bayu, seperti dikutip CNN Indonesia dari Antara.
Kemudian Bayu mencontohkan momen indikasi kecurangan. Bayu memaparkan, kecurangan pertama yakni saat Puspa Arum Sari turun di nomor seni tunggal putri.
“Puspa itu nyata-nyatanya tak ada lawan di tunggal putri. Lawan Filipina di final, bila dilihat videonya, jelas kalau lawan itu tidak ada kekuatan. Bahkan dia seperti anak TK yang melawan anak SMA. Namun ini subjektifitas penilaian saya,” ucap Bayu.
Lantas Bayu menyatakan kalau pihaknya telah bergerak melancarkan protes langsung terkait ketidakadilan yang dia rasakan. Dia pun mengaku melakukan hal itu saat melihat pertandingan Iqbal Chandra Pratama, peraih emas Asian Games 2018.
Bayu menjelaskan, Iqbal sudah memimpin 20 angka atas lawan, tetapi bisa tersusul tanpa lawan. Padahal, Bayu menilai Iqbal tidak melakukan gerakan berarti.
“Mengenai pertandingan Iqbal ini kami sudah protes. Namun ternyata hasilnya tidak bisa dianulir,” terang Bayu.
Selain itu, Bayu menyoroti Hanifan Yudani Kusumah, peraih emas di Asian Games 2018, yang kalah di babak penyisihan. Bayu mengklaim bahwa Hanifan telah dirugikan oleh keputusan juri.
Kemudian Bayu menyinggung pengurangan 10 poin yang dialami oleh Mustakim ketika tampil di kelas B putra. Bayu menganggap pelanggaran yang dilakukan oleh Mustakim tidak tergolong berat. Mestinya, kata Bayu, Mustakim hanya perlu dikurangi lima poin.