TIKTAK.ID – Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat (FCC) diketahui telah memberikan lampu hijau kepada SpaceX milik miliarder Elon Musk untuk memberi layanan internet dari satelit Starlink pada kendaraan bergerak seperti pesawat. Hal itu pun secara langsung memperluas penawaran broadband untuk digunakan ke maskapai pesawat komersial, kapal ekspedisi, dan truk.
Starlink sendiri adalah perusahaan yang melayani jaringan internet dengan memanfaatkan konstelasi orbit satelit. Perusahaan tersebut mengembangkan basis pelanggan bagi pengguna broadband individu di pedesaan, lokasi miskin internet, sampai pelanggan perusahaan di sektor otomotif, pengiriman, dan penerbangan.
“Mengizinkan terminal kelas baru untuk satelit SpaceX, sehingga dapat memperluas jangkauan kemampuan broadband, guna memenuhi permintaan pengguna yang terus meningkat yang sekarang memerlukan konektivitas saat bepergian,” ungkap FCC melalui keterangan tertulis yang diterbitkan Kamis (30/6/22), seperti dilansir CNNIndonesia.com.
SpaceX terus meluncurkan sekitar 2.700 satelit Starlink ke orbit rendah Bumi sejak 2019 silam. Bahkan mereka sudah mengumpulkan ratusan ribu pelanggan. Setiap pengguna membayar sekitar US$110 per bulan atau sekitar Rp1,6 jutaan (kurs Rp14.954) untuk internet broadband.
Kemudian perusahaan antariksa yang berbasis di Hawthorne, California tersebut selama beberapa tahun terakhir ini sangat fokus merayu maskapai penerbangan untuk penyediaan WiFi dalam penerbangan. Sejumlah maskapai internasional pun sepakat memakai jasa Starlink di penerbangan, yakni Hawaiian Airlines dan layanan jet semi pribadi, BEJ.
“Kami terobsesi pada pengalaman penumpang,” terang Kepala Penjualan Komersial Starlink, Jonathan Hofeller, mengutip Reuters.
“Kami bakal segera tersedia di pesawat. Jadi semoga penumpang bisa kagum dengan pengalaman ini,” imbuhnya.
Lebih lanjut, South China Morning Post (SCMP) melaporkan bahwa Elon Musk sempat menyebut jenis kendaraan yang diharapkan digunakan Starlink yaitu pesawat, kapal, truk besar.
CEO perusahaan mobil listrik Tesla itu juga mengatakan dia tidak berniat “menghubungkan mobil Tesla ke Starlink, karena terminalnya terlalu besar”.
Sekadar informasi, persaingan di sektor internet satelit yang mengorbit di Bumi terbilang sengit antara SpaceX, operator satelit OneWeb, dan proyek Kuiper milik Jeff Bezos.
Kuiper merupakan sebuah unit raksasa e-commerce Amazon.com yang berencana meluncurkan satelit prototipe pertama jaringan broadband sendiri pada akhir tahun ini.