
TIKTAK.ID – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyatakan bahwa internal Partai Gerindra masih berharap Ketua Umum Prabowo Subianto bersedia berkontestasi lagi dalam Pilpres yang bakal digelar pada 2024 mendatang. Prabowo sendiri merupakan calon presiden pada Pemilu 2014 dan 2019 silam.
“Gerindra secara internal berharap dan memohon kepada Pak Prabowo agar beliau bersedia maju pada 2024. Kita semua mengharapkan itu dan sampai sekarang tidak berubah,” ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/5/21), seperti dilansir Kompas.com dari Antara.
Muzani menyatakan hal itu untuk merespons hasil survei Lembaga Pendidikan, Penelitian, Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) yang mencatat elektabilitas Prabowo sebesar 16,4 persen. Elektabilitas Prabowo pun menjadi yang teratas mengalahkan nama-nama lain.
Meski begitu, Muzani menilai keputusan politik itu masih belum diambil partainya. Pasalnya, kata Muzani, Prabowo meminta agar diberi kesempatan untuk berkonsentrasi menjalankan tugasnya sebagai Menteri Pertahanan.
Muzani meyakini Prabowo akan menyampaikan keputusannya pada waktu yang tepat.
“Jika beliau (Prabowo) sudah memberikan kepastian, maka kami pasti segera mengambil keputusan politik bahwa calon presiden (Capres) yang diajukan Partai Gerindra di 2024 yakni Prabowo Subianto. Itu hanya soal waktu saja,” ucap Muzani.
Perlu diketahui, dalam survei yang sama juga menyebut Prabowo Subianto menjadi ketua umum partai politik terpopuler.
Setelah Prabowo, terdapat nama Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri. Kemudian disusul Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono di posisi ketiga, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di posisi keempat, dan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto di posisi kelima.
Menurut peneliti LP3ES, Erwan Halil, popularitas Prabowo Subianto mencapai 27,6 persen. Sedangkan popularitas Megawati Soekarno Putri 23,3 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 21,5 persen, Muhaimin Iskandar 6,8 persen, dan Airlangga Hartarto 6,1 persen.
Sekadar informasi, survei itu diikuti oleh sebanyak 1.200 responden usia dewasa yang tersebar di 34 Kota di Indonesia pada 8 sampai 15 April 2021.
Survei tersebut mempunyai margin of error +/- 2,8 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Metode survei yang digunakan adalah wawancara tatap muka menggunakan kuesioner terstruktur.