TIKTAK.ID – Seorang agen intelijen Ukraina diduga terlibat dalam sebuah ledakan bom mobil di luar gedung Pemerintah Republik Rakyat Donetsk (DPR). Mobil yang menjadi sasaran ledakan itu adalah milik Kepala Milisi lokal, Denis Sinenkov. Intelijen Ukraina tersebut kemudian ditahan, pada Sabtu (19/2/22), seperti yang dilaporkan Channel One Rusia.
Agen tersebut, yang diidentifikasi sebagai Anton Matsanyuk, ditangkap oleh pasukan keamanan setempat pada 17 Februari, di sebuah apartemen yang dia sewa di Donetsk, seperti yang dilansir Sputnik.
Matsanyuk mengaku direkrut pada 2018 oleh seorang kapten Direktorat Utama Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina, bernama Vyacheslav atau Slavik.
Saat bekerja di Departemen Bea Cukai DPR, Matsanyuk diduga menerima instruksi dari atasannya di Kiev tentang kendaraan yang tidak boleh diperiksa secara menyeluruh, yang pada dasarnya memungkinkan berbagai selundupan, senjata, dan bahan peledak diselundupkan ke Republik yang memproklamirkan diri itu.
Sebagai warga setempat, Matsanyuk juga memungkinkan mengakses database terbatas, dan atasannya juga dilaporkan memanfaatkan hal itu: misalnya, Matsanyuk memberinya informasi tentang pergerakan Kepala Milisi Rakyat DPR, Denis Sinenkov yang mobilnya diledakkan di Donetsk kemarin malam.
Agen itu juga mengatakan bahwa pawangnya memberinya nama kode, “Twilight”, dan memberinya kata sandi yang dapat digunakan Matsanyuk untuk mengidentifikasi dirinya kepada pasukan Ukraina jika mereka mulai merebut Donetsk.
Matsanyuk juga mengklaim bahwa pawangnya menasihatinya untuk meninggalkan Donetsk karena kota itu diduga akan menjadi sasaran penembakan artileri dan akan menjadi tidak aman untuk tinggal di gedung apartemen bertingkat di sana.
Agen itu juga mengaku menciptakan “sel tidur” di Donetsk, yang anggotanya akan melakukan serangan teroris ketika diperintahkan -kemungkinan ketika pasukan Ukraina akan melancarkan serangan terhadap Republik yang memproklamirkan diri itu.
Pada saat itu, anggota sel ini diduga akan diarahkan ke gudang bahan peledak, yang kemudian akan mereka tanam di lokasi penting yang strategis seperti jembatan dan perlintasan kereta api.
Aparat keamanan DPR dilaporkan berhasil mengungkap seluruh jaringan mata-mata Matsanyuk, dan menetapkan identitas atasannya. Berdasarkan undang-undang DPR, agen yang ditangkap sekarang menghadapi hukuman penjara 15 tahun hingga seumur hidup.
Kemarin, pihak berwenang di Republik Rakyat Lugansk dan Donetsk yang memproklamirkan diri mengumumkan evakuasi perempuan dan anak-anak ke Rusia dan mobilisasi total di tengah eskalasi militer yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.
Kepala Republik Rakyat Donetsk, Denis Pushilin juga menyatakan bahwa pemboman mobil baru-baru ini di Donetsk adalah tanda persiapan oleh Kiev untuk melancarkan serangan militer ke Donbass.