TIKTAK.ID – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono diketahui tidak melanjutkan beberapa warisan kebijakan yang ditinggalkan oleh gubernur sebelumnya, Anies Baswedan. Selain itu, Heru juga merombak habis sejumlah pejabat di era kepemimpinan Anies.
Heru sendiri menjabat Pj gubernur DKI sejak 17 Oktober lalu. Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) tersebut ditunjuk oleh pemerintah pusat untuk mengisi kekosongan pemimpin Jakarta sampai 2024 mendatang.
Heru sempat mengaku terdapat tiga masalah di Jakarta yang menjadi fokus utamanya, yaitu banjir, kemacetan, dan tata ruang. Dia pun mengklaim tiga hal ini diperintahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak jauh hari untuk segera dituntaskan.
Baca juga : Cak Imin Akui Semua Koalisi Berpotensi Bubar, Termasuk Gerindra-PKB
“Ini merupakan tugas kami dan tugas saya, diperintah langsung oleh Presiden,” ujar Heru beberapa waktu lalu, seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Sejak awal menjabat, Heru menyatakan tidak akan membentuk Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) untuk membantu pemerintahannya selama dua tahun ke depan.
Sekadar informasi, di era Anies, keberadaan TGUPP beberapa kali dikritik, salah satunya oleh DPRD. DPRD menganggap TGUPP tidak relevan karena memakai APBD, sementara kinerja TGUPP tidak dipertanggungjawabkan kepada Dewan sebagai representasi masyarakat.
Baca juga : Megawati Gandeng Gibran Disebut Kode Maju Pilgub, Begini Penjelasan Politikus PDIP
“TGUPP semua bagus. Namun saya ingin memaksimalkan dinas-dinas yang ada, mungkin diperkuat asisten, ada tenaga ahli, asisten ahli,” ungkap Heru.
Kemudian Heru merombak jajaran direksi MRT Jakarta. Ia menunjuk Direktur Utama MRT baru, yakni Tuhiyat, untuk menggantikan Mohamad Aprindy. Padahal Aprindy baru diangkat oleh Anies pada Juli 2022 atau beberapa bulan sebelum lengser. Tidak hanya itu, Heru merombak jajaran Dewan Komisaris PT MRT Jakarta dengan mengangkat Dodik Wijanarko sebagai Komisaris Utama.
“Pak Tuhiyat ditunjuk sebagai Dirut, tentu beliau dari sejak awal berdirinya MRT sudah paham,” tutur Heru pada Oktober lalu.
Baca juga : Bawaslu Didesak Usut Sumber Dana Jet Pribadi yang Dipakai Anies Safari Politik
Lebih lanjut, di era Heru, mantan anggota TGUPP era Anies, Tatak Ujiyati, lengser dari jabatannya sebagai Komisaris LRT Jakarta. Corporate Secretary LRT Jakarta, Sheila Indira Maharshi, menyebut sesuai peraturan, pergantian atau pengangkatan komisaris dan direksi anak usaha BUMD harus setelah memperoleh persetujuan dari gubernur.