
TIKTAK.ID – Salah satu produsen sepeda motor tertua di dunia, Royal Enfield, sempat mengungkapkan minatnya dalam membangun pabrik perakitan di Indonesia. Kemudian mereka pun mengajukan proposal kepada Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2019.
Head of APAC Business untuk Royal Enfield, Vimal Sumbly menyebut Indonesia merupakan salah satu pasar penting di Asia dan Asia Pasifik dengan volume penjualan motor mencapai 6,49 juta unit pada 2019.
Ia mengatakan kondisi tersebut lantas menjadi daya pikat bagi Royal Enfield untuk membangun pabrik perakitan di Indonesia.
Baca juga : Bagaimana Hasil Survei Tingkat Kepuasan Publik terhadap Kinerja Jokowi Terkini?
“Saya juga sudah bertemu dengan menteri tahun lalu, tepatnya pada November dan mengajukan proposal kami untuk pendirian pabrik perakitan,” terang Vimal, seperti dilansir Tempo.co dari Bisnis baru-baru ini.
Namun bagaimana respons anak buah Presiden Jokowi terhadap tawaran Royal Enfield itu?
Rupanya, diketahui upaya Royal Enfield bertepuk sebelah tangan. Belakangan, perusahaan asal India ini bahkan menyatakan rencana pembangunan pabrik perakitan di Thailand pada tahun ini.
Royal Enfield menyampaikan bahwa pabrik di Thailand akan menjadi pabrik kedua Royal Enfield selain di Argentina. Pabrik baru tersebut rencananya akan didirikan di Provinsi Chachoengsao, yakni bagian dari zona industri yang dipromosikan Pemerintah Thailand.
Baca juga : Jubir Gerindra Ungkap Alasan Prabowo Risih Disebut ‘Menteri Terbaik’
Kemudian Vimal menuturkan bahwa Thailand merupakan negara dengan penjualan terbaik Royal Enfield di Asia Pasifik.
Mengutip Asian Nikkei, penjualan motor Royal Enfield di Thailand sendiri diketahui tumbuh dua kali lipat menjadi 3.146 unit pada 2019.
Tidak hanya itu, kemudahan dalam berinvestasi di Thailand juga menjadi pertimbangan. Pendirian pabrik di Thailand dinilai jauh lebih mudah ketimbang di Indonesia.
Baca juga : Jelang Debat, Gibran Jokowi Makan Soto Bareng Ganjar Pranowo
“Thailand lebih simpel dan mudah. Sementara di Indonesia agak lebih rumit,” ucap Vimal.
Lebih lanjut, Vimal memaparkan dalam kurun waktu setahun ke depan, akan ada 3 hingga 4 Royal Enfield model baru yang dipasarkan di Indonesia.
Kabinet Presiden Jokowi pun harus merasa puas Indonesia hanya menjadi pasar motor Royal Enfield.