TIKTAK.ID – Setelah perdebatan emosional lebih dari dua jam, Parlemen Eropa akhirnya mendukung kesepakatan Inggris keluar dari Uni Eropa atau yang dikenal dengan Brexit (British Exit), pada Jumat (31/1/20).
Hal itu dipastikan setelah pada pemungutan suara didapat 621 anggota parlemen mendukung dan 49 lainnya menolak, seperti yang dilansir euronews, Kamis (30/1/20).
Meski Inggris akan segera keluar dari Uni Eropa, namun Presiden Parlemen Eropa David Sassoli mengatakan bahwa ikatan negara-negara Uni Eropa akan tetap kuat dengan Inggris.
Baca juga: Airbus Sepakati Penyelesaian Skandal Korupsi dengan Penyidik Prancis, Inggris dan AS
“Kami berdiri bahu-membahu di Parlemen Eropa -lima puluh tahun integrasi tak dapat hilang dengan mudah,” katanya.
Pemimpin Aliansi Liberal dan Demokrat untuk Eropa 2009–2019 Guy Verhofstadt menyatakan sedih dengan kenyataan Inggris harus keluar dari Uni Eropa.
“Sungguh menyedihkan melihat sebuah negara yang dua kali membebaskan kita, kini pergi,” kata Verhofstadt, merujuk pada peran Inggris dalam Perang Dunia Pertama dan Kedua, “yang dua kali telah memberikan darahnya untuk membebaskan Eropa.”
Baca juga: September 2020 Selandia Baru Gelar Pemilu Bareng Referendum Legalisasi Ganja dan Suntik Mati
Verhofstadt mempertanyakan, bagaimana mungkin lebih dari 40 tahun mayoritas orang Inggris memilih untuk bergabung dengan Uni Eropa, dan kini mereka memutuskan untuk pergi. Verhofstadt kemudian memberikan penghormatan kepada kolegannya dari Inggris. “Kami akan merindukanmu.”
Halaman selanjutnya…