TIKTAK.ID – Indonesia diketahui berhasil meloloskan lima wakil ke BWF World Tour Final 2020, dan nomor ganda campuran paling banyak. Kepastian tersebut pun diperoleh setelah tim Merah-Putih menjalani dua turnamen World Tour Super 1000, yakni Yonex Thailand Open dan Toyota Thailand Open.
Pencapaian yang mereka raih lantas sukses mendongkrak poin di HSBC road to Bangkok yang akan bergulir di Impact Arena, Bangkok, 27-31 Januari.
Dari tunggal putra, terdapat nama Anthony Sinisuka Ginting yang lolos. Sebenarnya, Anthony berada di peringkat Sembilan. Akan tetapi, karena menyesuaikan aturan hanya dua wakil di top delapan di setiap negara yang boleh tampil, maka Anthony masuk. Pasalnya, Denmark memiliki tiga wakil.
Kemudian pada nomor ganda putra, Indonesia hanya meloloskan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang menempati peringkat tiga dengan poin 35.080.
Ganda putra lainnya, yakni Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, telah gagal tampil setelah hasil buruk pada dua turnamen terakhir. Mereka pun menempati peringkat 11.
Sementara pada nomor ganda putri, terdapat Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Keduanya berhasil menempati ranking pertama turnamen berhadiah total 1.500.000 dolar AS, dengan jumlah 46.020 poin.
Setelah itu, di bawahnya menyusul Korea, Inggris, Thailand, Jepang, Jerman, dan Malaysia.
Lebih lanjut, dari nomor ganda campuran, ada pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva. Mereka memastikan diri tampil di BWF World Tour Final 2020 melalui hasil runner up di Yonex Thailand Open dan babak pertama Toyota Thailand Open. Keduanya pun menempati peringkat lima, usai sempat terperosok di peringkat 13 pada minggu ke-43.
Selain itu, wakil mix double Indonesia lainnya adalah Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja. Mereka menduduki peringkat tujuh dengan perolehan 30.790 poin.
Namun dari kelima sektor tersebut, hanya tunggal putri yang kembali tidak mengirimkan wakilnya. Pasalnya, Gregoria Mariska hanya mampu bertengger di peringkat 19, dan Ruselli Hartawan di rangking 31, usai hasil kurang maksimal di dua turnamen terakhir. Mereka pun tersingkir pada babak-babak awal.
“Gregoria sebetulnya mentalnya bagus, karena pada dua pertandingan dia bisa bermain maksimal. Namun pada saat unggul kalau ada sedikit kesalahan membuat dia ragu dan akhirnya menjadi tidak yakin,” ujar Kepala bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (Kabidbinpres PBSI), Rionny Mainaky, dalam keterangan resminya, seperti dilansir Detik.com.