
TIKTAK.ID – Indonesia Open digelar pertama kali pada 1982 silam. Namun untuk kali pertama dalam 40 tahun, kini Indonesia tidak menempatkan wakil di semifinal.
Untuk diketahui, sejak pertama kali digelar pada 1982, pemain-pemain Indonesia rutin memenangkan gelar juara. Gelar juara untuk pemain Indonesia pun terus bertahan sampai 2006.
Kemudian memasuki 2007, untuk kali pertama sejarah buruk tercipta, saat tidak ada pemain Indonesia yang meraih gelar juara. Ketika itu, Lee Chong Wei (tunggal putra), Wang Chen (tunggal putri), Cai Yun/Fu Haifeng (ganda putra), Du Jing/Yu Yang (ganda putri), dan Zheng Bo/Gao Ling (ganda campuran) berhasil menjadi pemenang.
Seperti dilansir CNN Indonesia, hampa gelar untuk Indonesia kembali terulang di beberapa tahun berikutnya, yakni pada 2009, 2010, 2011, 2014, 2015, dan 2016. Akan tetapi dalam tahun-tahun kegagalan tersebut, Indonesia setidaknya masih memiliki wakil di babak semifinal atau final.
Tahun ini, Indonesia untuk pertama kalinya gagal menempatkan wakil di babak semifinal dan otomatis akan hampa gelar di Indonesia Open.
Empat wakil Indonesia yang bertahan di perempat final adalah Anthony Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan, dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia. Mereka tidak mampu melanjutkan langkah menuju babak semifinal.
Dari empat wakil itu, kondisi paling menyesakkan dialami oleh Pramudya/Yeremia. Pasalnya, Pramudya/Yeremia telah berhasil meraih match point di angka 20-17, ketika Yeremia mengalami cedera lutut.
Saat itu, Yeremia berusaha bangkit dan menunjukkan kegigihan dengan terus bermain meski dalam kondisi terpincang-pincang. Kondisi tak ideal tersebut membuat Pramudya/Yeremia kalah dengan skor 20-22. Bahkan Yeremia harus dibawa keluar menggunakan kursi roda setelah pertandingan, akibat kondisi cedera yang dia alami.
Di sisi lain, Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky mengakui kegagalan atlet Indonesia di Indonesia Open 2022 usai tanpa wakil di babak semifinal. Dia menyatakan rontoknya wakil Merah-putih di perempat final Indonesia Open merupakan hasil yang harus diterima.
“Keseluruhannya, hingga hari ini bisa dibilang kami gagal. Bukan kecewa, melainkan itu hasil yang harus kami terima,” ungkap Rionny dalam konferensi pers, Sabtu (18/6/22).