Imbas Kerusuhan, Gresik dan Persiraja Disanksi Larangan Penonton

TIKTAK.ID – Komite Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Komdis PSSI) telah memutuskan dua kerusuhan sepak bola di Liga 2 2023/2024 dengan sanksi larangan penonton untuk pertandingan kandang.
Gresik United diputuskan tidak boleh mengadakan laga dengan penonton sampai Liga 1 2023/2024 rampung. Komdis PSSI memutuskan hal itu dalam rapat pada 22 November dan dirilis pada Senin (27/11/23). Tidak hanya itu, Gresik juga didenda sebesar Rp50 Juta.
Seperti dilansir CNN Indonesia, sansi tersebut merupakan imbas suporter Gresik United yang membuat kericuhan di luar stadion usai laga melawan Deltras FC pada 19 November lalu.
Masih dalam sidang yang sama, Komdis PSSI turut menghukum Persiraja Banda Aceh menggelar dua laga kandang tanpa penonton. Klub berjulukan Lantak Laju tersebut juga dijatuhi hukuman denda sebesar Rp20 juta.
Sanksi tersebut diberikan usai terjadi kericuhan dalam pertandingan Persiraja kontra PSMS pada 18 November. Manajemen Persiraja disebut-sebut telah gagal menjaga ketertiban dan keamanan selama pertandingan.
Dari peristiwa tersebut, ofisial tim PSMS, Yongky Alexander Ritonga dan Iswahyudi mendapatkan sanksi berpartisipasi dalam dua pertandingan tim. Keduanya pun sama-sama didenda sejumlah Rp35,5 juta.
Kemudian untuk hasil sidang banding Liga 1 2023/2024, Ricky Cawor yang merupakan pemain PSS Sleman, tetap memperoleh sanksi tambahan larangan bermain dalam empat pertandingan dan denda Rp50 Juta.
Ricky dinilai melakukan tindakan tidak sportif terhadap perangkat pertandingan, yang berujung mendapatkan kartu merah langsung. Kejadian itu terjadi dalam pertandingan melawan Persis Solo pada 8 November.
Sementara itu, manajemen Gresik United langsung melakukan evaluasi secara menyeluruh. Salah satunya dengan memberhentikan Rudy Eka Priyambada dari posisi pelatih.
“Ini mungkin hal yang terbaik saya putuskan dan tak mungkin ditarik kembali. Sampai di sini saya menangani Gresik United,” ungkap Rudy, mengutip Indosport.com.
Guna mengisi kekosongan kursi pelatih, manajemen mengangkat Agus Indra Setiawan sebagai caretaker. Agus Indra sendiri sebelum menjabat caretaker pelatih adalah asisten pelatih Gresik United.
Selain itu, manajemen Gresik United melakukan identifikasi dan perawatan medis.
“Kami juga memberikan santunan kepada korban dan pihak yang terdampak insiden tersebut,” jelas Legal Gresik United, Bayu Indarto.