TIKTAK.ID – Kritik menyindir kinerja Pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 yang diutarakan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) memperoleh tanggapan dari mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono.
Arief Poyuono secara terbuka menyatakan supaya keluarga besar Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), beserta kedua anaknya ataupun para menantunya, agar selalu tenang.
Arief Poyuono menegaskan bahwa Pemerintahan Joko Widodo kini tengah bekerja keras supaya keadaan pulih kembali.
Baca juga : Viral Ahok Buka Program Pengobatan COVID-19 Bayar 5 Ribu, Ini Faktanya
“Sekali lagi untuk keluarga besar Pak SBY, anak-anak dan mantu, keep calm remain seated. Pak Jokowi sedang bekerja keras untuk memulihkan keadaan. Tolong jangan cerewet. Lakukan apa yang bisa untuk rakyat saja”, ketik Arief, sebagaimana dilansir Beritasatu.com, mengutip dari Twitter pribadinya @bumnbersatu, Minggu (11/7/21).
Sebelumnya, Ibas menyatakan Pemerintah tampak tak berdaya dalam mengatasi pandemi Covid-19 yang telah menjelang tahun kedua.
Bagi Ibas, langkanya tabung oksigen baru-baru ini memperlihatkan langkah pencegahan yang lemah dari Pemerintah.
Baca juga : Jokowi Unggah Gambar Lampu Petromaks dalam Gelap, Apa Maksudnya?
“Bagaimana mungkin tabung oksigen disumbangkan ke negara lain namun, kala rakyat sendiri membutuhkan, barangnya susah didapat,” kata Wakil Ketua Umum PD ini.
Ibas melanjutkan bahwa varian baru Covid-19 bisa jadi telah masuk ke Indonesia. Kenaikan kasus Covid-19 pada ujungnya kini terbukti.
Ibas memandang hal tersebut rasanya gampang terbaca dan menjadikan Pemerintah bisa mengantisipasi dengan penyediaan kebutuhan medis.
Baca juga : Jokowi Dijuluki ‘King of Lip Service’ oleh Mahasiswa, Ganjar: Saya Dulu Juga Begitu
“Tak ada yang tiba-tiba. Lantaran pandemi kan telah masuk tahun kedua, jadi harusnya dapat diantisipasi,” sebut Ibas.
Ibas juga mendorong Pemerintah secepatnya mengadakan vaksin yang lebih efektif. Bagi Ibas, vaksinasi Covid-19 butuh percepatan.
“Banyak yang telah divaksin tetap terpapar varian baru virus ini. Kalau vaksin yang sebelumnya dipakai dianggap kurang bagus, Pemerintah tidak perlu ragu mendatangkan vaksin yang cespleng demi melindungi rakyat. Lakukan prioritas percepatan vaksinasi di kota serta di desa atau daerah ekstrem, sehingga kita dapat hidup normal lagi seperti negara lain, sebagaimana sejumlah negara di Eropa, misalnya,” terang Ibas.