TIKTAK.ID – Ada beberapa makanan yang bisa memicu penumpukan plak di arteri hingga menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Medical News Today menyebut plak itu terdiri dari kolesterol, kalsium, protein pembekuan darah yang disebut fibrin, dan produk limbah seluler. Ketika plak menumpuk, maka akan menghalangi aliran darah lewat arteri.
Kemudian seiring waktu, penumpukan plak membuat arteri menebal atau mengeras, atau yang disebut aterosklerosis. Arteri yang tersumbat dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, angina, dan penyakit arteri perifer. Bila bongkahan plak pecah dan tersangkut di aliran darah, berpotensi mengurangi aliran darah, yang bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Seperti dilansir Kompas.com, berikut ini sejumlah makanan yang dapat menyebabkan penumpukan plak:
- Makanan tinggi lemak jenuh
Health Grades menyatakan bahwa lemak jenuh akan meningkatkan kolesterol LDL (jahat) dan menjadi penyebab utama pembentukan dan penumpukan plak di arteri. Untuk itu, para ahli menyarankan menjaga konsumsi lemak jenuh di kisaran aman kurang dari 7 persen dari total kalori harian.
Sumber utama lemak jenuh merupakan produk hewani. Contoh makanan tinggi lemak jenuh adalah susu dan krim utuh, mentega, keju tinggi lemak, daging merah berlemak tinggi, daging olahan seperti sosis, hot dog, salami, dan bologna. Selain itu, es krim, minyak kelapa sawit dan kelapa, yang sering ditambahkan ke makanan olahan dan kemasan, seperti kue kering, donat, bahkan energy bar yang dilabeli “sehat”.
- Makanan tinggi lemak trans
Health Grades menjelaskan, lemak trans merupakan jenis lemak buatan yang ditemukan dalam makanan yang mengandung minyak terhidrogenasi parsial dan bisa memicu penumpukan plak. Contoh makanan tinggi lemak trans yakni hampir semua makanan yang digoreng dan makanan cepat saji, margarin, dan krimer kopi non-susu.
Mengutip Health Grades, jika ingin menghindari lemak trans, Anda perlu membaca label nutrisi sebelum membeli makanan kemasan atau olahan, dan carilah 0 gram lemak trans. Setelah itu seleksi daftar bahan. Bila muncul kata “terhidrogenasi sebagian”, sebaiknya lewati produk.
Produk yang mengandung kurang dari 0,5 gram lemak trans per porsi, bisa diberi label bebas lemak trans. Artinya, satu-satunya cara untuk memastikannya yakni memeriksa komposisinya.
Anda dapat memilih restoran yang tidak menggunakan minyak terhidrogenasi parsial dalam masakan mereka. Lebih baik lagi jika makan makanan yang dikukus, dipanggang (baked, broiled atau grilled) bila memungkinkan, ketimbang digoreng.