
TIKTAK.ID – Partai Demokrat dan Republik akhirnya menemukan kata sepakat di Senat Amerika Serikat untuk mengatasi krisis keuangan yang dihadapi Amerika saat ini. Keduanya sepakat untuk peningkatan jangka pendek otoritas pinjaman AS agar terhindar dari krisis keuangan yang lebih buruk.
Pengumuman itu disampaikan seorang legislator tinggi pada Kamis (7/10/21) setelah anggota parlemen berselisih di Capitol Hill selama beberapa hari, karena Demokrat mendorong untuk menaikkan batas utang dan menghadapi penentangan keras oleh Partai Republik. Republik menolak untuk mengikuti proposal tersebut karena mereka menentang Rencana pengeluaran Presiden Joe Biden, seperti yang dilaporkan Aljazeera.
Pejabat tinggi AS telah memperingatkan Pemerintah akan kehabisan uang tunai dan tidak dapat membayar utangnya pada 18 Oktober kecuali jika legislator mengesahkan undang-undang untuk meningkatkan jumlah utang yang dapat dikeluarkan Departemen Keuangan.
Namun, pengumuman pada Kamis itu akan mendorong jatuh tempo pembayaran utang mundur ke awal Desember, sehingga memberi waktu kepada legislator untuk menyusun kesepakatan jangka panjang yang potensial.
“Kami telah mencapai kesepakatan untuk memperpanjang kredit utang hingga awal Desember dan harapan kami bahwa kami dapat menyelesaikan ini secepat hari ini,” kata Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer, merujuk pada pemungutan suara tentang pengesahan undang-undang tersebut.
Senator Demokrat telah memberi isyarat pada Rabu lalu bahwa mereka akan menerima tawaran dari Partai Republik untuk memperpanjang batas utang hingga Desember setelah Partai Republik memblokir pengesahan RUU yang akan menaikkan batas utang AS hingga 2022.
“Ini akan menjadi keruntuhan ekonomi global jika, pada kenyataannya, negara terkaya di dunia tidak membayar utangnya,” kata Ketua Komite Anggaran Senat, Bernie Sanders kepada wartawan di US Capitol setelah keluar dari pertemuan tertutup Demokrat.
“Kami akan membayar utang kami. Kami punya waktu dua bulan untuk mencari tahu ke mana kami pergi,” kata Sanders, mengacu pada peningkatan stop-gap.
Pemerintah AS secara rutin jatuh pada defisit dan harus meminjam di pasar keuangan publik untuk mempertahankan arus kas. Di bawah undang-undang AS, hanya Kongres yang dapat bertindak untuk meningkatkan jumlah utang yang dapat dikeluarkan oleh Departemen Keuangan AS.
“Anggota dan staf Partai Republik dan Demokrat bernegosiasi sepanjang malam dengan itikad baik. Senat bergerak maju dengan rencana yang saya buat kemarin untuk menyelamatkan rakyat Amerika dari krisis buatan,” kata pemimpin Senat dari Partai Republik, Mitch McConnell.
Departemen Keuangan AS diperkirakan akan segera kehabisan uang setelah 18 Oktober. Para pejabat AS pun telah memperingatkan kegagalan untuk mengangkat kredit utang AS akan mengguncang pasar keuangan di seluruh dunia dan dapat memicu resesi global.
“Kami sedang menuju bencana,” kata Menteri Keuangan AS, Janet Yellen pada pertemuan CEO dengan Biden di Gedung Putih pada Rabu kemarin.
Seorang pembantu Senat, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kesepakatan yang diumumkan pada Kamis kemarin menyerukan peningkatan batas utang hingga $480 miliar dari $28,4 triliun saat ini, tulis kantor berita Reuters.
Jika disetujui oleh Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat, batas utang AS akan ditetapkan menjadi sebesar $28,9 triliun.