TIKTAK.ID – Aktor Herjunot Ali mengaku punya pengalaman tak terlupakan terkait pendakian gunung. Pria yang memiliki hobi bertualang ini menceritakan pengalamannya saat mendaki gunung Mont Fort, di Swiss.
Herjunot Ali mengatakan saat pendakian itu, ia merasa hampir meninggal karena kesalahannya sendiri, yakni terlalu sombong dan menyepelekan. Ia mengungkapkan hal itu melalui kanal YouTube KUY Entertainment saat berbincang dengan Hesti Purwadinata dan Enzy Storia.
“Dia (manajer Herjunot Ali) sudah kecapaian, lalu gue bilang, ‘Sudah Lo turun sana, nanti Lo hampir mati lagi’. Terus gue ke atas dan gue juga banyak marah-marah sama dia. Terus dia bilang, ‘Eh hati-hati di gunung mana pun mau di luar kek itu ada penunggunya Bos. Jadi Lo jangan songong di atas’,” ujar Herjunot Ali, seperti dilansir Liputan6.com.
“Terus teman gue juga sudah bilang, ‘Lo jangan naik ke puncak paling atas. Saudara gue habis meninggal di sana sebulan yang lalu’. Tapi gue bilang, ‘Tenang sajalah, Nyet. Gue kan jago, apa sih yang gue enggak bisa’,” imbuhnya.
Setelah itu, saat mendekati puncak, Herjunot Ali pun terjatuh hingga berguling-guling. Ia menyatakan saat itu dirinya tidak menggunakan asuransi saat mendaki gunung dengan alasan hemat uang.
“Kiri kanan itu jurang, terus set (jatuh tersungkur dan terguling), jatuh-jatuh, dan gue kehabisan napas. Terus sweeper gue yang ada di belakang itu ngebuat gue rese. Yang gue ingat dia bilang, kan gue orangnya merki (pelit) ya, jadi kayak gue lupa beli insurance. Pas di bawah itu gue sempat bilang begini, ‘Tiket lift berapa? 50 Euro, oke’. ‘Tapi Lo mau pakai insurance juga gak? Kalau insurance jadi 70 Euro’. ‘Enggak usah’. Gue enggak beli insurance dong, karena 20 Euro lumayan kan,” kata Herjunot Ali.
Selain itu, Herjunot Ali juga menolak penawaran untuk turun dengan menggunakan helikopter. Pasalnya, ia mengaku tidak ingin mengeluarkan lebih banyak uang untuk sewa.
“Bahkan di saat (hampir menemui) kematian gue saja, gue masih merki. Jadi pada saat begini (hampir tak sadarkan diri), sweeper itu bilang, ‘Don’t sleep, don’t sleep, terus gue digampar-gampar. Lalu dia bilang, ‘You want us to take helicopter?’. Tapi dalam hati gue, ‘Ah helikopter mahal,’ terus gue bilang, ‘No, no helicopter’.”
Lantas ketika berhasil dibawa turun dari gunung, Herjunot Ali sempat kehilangan kesadaran hingga dua jam. Ia pun mengklaim bisa mendengar suara di sekelilingnya, tetapi tidak dapat menggerakan tubuhnya sedikit pun.
“Saat gue bangun, di situ kedengaran samar-samar orang ngomong tapi gue enggak bisa begini (menggerakkan tubuhnya). Gue merasa kok gue enggak bisa gerakkan kaki dan tangan gue. Di situ tuh, gue sudah berasa kayak yang, ‘Oh nyokap dulu deh yang akan pertama kali gue kunjungin’, gitu,” lanjutnya.