TIKTAK.ID – Serangan jantung mampu membunuh seseorang secara tiba-tiba.
Serangan jantung bisa dicegah dengan mengonsumsi makanan sehat dan olahraga teratur.
Meski begitu, Everyday Health menilai ada sejumlah kebiasaan yang dapat merusak usaha tersebut dan memicu serangan jantung.
Seperti dilansir Kompas.com, berikut ini beberapa kebiasaan sepele yang bisa memicu serangan jantung.
- Duduk sepanjang hari
Everyday Health menjelaskan, dibandingkan dengan orang yang aktif bergerak, mereka yang punya kebiasaan duduk selama 5 jam atau lebih sepanjang hari mempunyai risiko serangan jantung 2 kali lipat.
Namun bila pekerjaan mengharuskanmu duduk sepanjang hari, sebaiknya kamu berdiri atau berjalan-jalan sedikitnya selama 5 menit setiap jam. Perubahan kecil dalam rutinitas itu akan melindungi dari efek negatif tubuh yang tidak banyak bergerak.
- Minum alkohol berlebihan
Menurut Everyday Health, minum terlalu banyak alkohol bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, stroke, dan obesitas. Semua kondisi itu pun meningkatkan risiko penyakit jantung. AHA juga menyebut minum alkohol berlebihan akan mengganggu ritme jantung normal individu dan menyebabkan gagal jantung. - Terlalu stres
Sejumlah orang mengekspresikan depresi lewat rasa frustrasi, kemarahan, dan mudah terganggu. Kebiasaan stres memacu tubuh untuk melepaskan adrenalin, dan untuk sementara memengaruhi fungsi tubuh, yakni detak jantung dan tekanan darah meningkat.
Dr Campbell menerangkan, seiring waktu terlalu banyak stres berpotensi merusak pembuluh darah di jantung, meningkatkan risiko serangan jantung, dan stroke.
Untuk meminimalkan efek berbahaya dari stres, kamu bisa berbagi cerita dengan teman atau anggota keluarga yang tepercaya, olahraga, dan merencanakan harimu.
- Tidak flossing
Everyday Health menyatakan kebiasaan flossing itu penting. Namun ternyata manfaatnya tidak hanya untuk gigi.
Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan pada Mei 2014 di Journal of Periodontal Research, orang dengan penyakit jantung koroner adalah yang menggunakan benang gigi lebih sedikit.
Menurut studi yang diterbitkan pada Juli 2013 di International Scholarly Research Notices, Dr Campbell menganggap bakteri yang terkait dengan penyakit gusi meningkatkan peradangan dalam tubuh. Peradangan sendiri telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.