TIKTAK.ID – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan keputusan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto membatalkan kontrak alutsista (alat utama sistem persenjataan). Adik Prabowo ini memandang sikap kakaknya ini bak pahlawan disebabkan kontrak yang dibatalkan sebesar Rp50 triliun.
Bagi Hashim, kontrak tersebut tidak beres sehingga Prabowo membatalkannya. Selain Hashim, anggota Komisi VI DPR dari Partai Gerindra, Andre Rosiade turut menyebutkan masalah yang mengakibatkan Prabowo batal melanjutkan kontrak tersebut.
Setidaknya ada tiga masalah yang menyebabkan pembatalan kontrak tersebut:
1. Indikasi berakhir korupsi
Menurut Hashim, Prabowo bertindak dan menyatakan sikap tidak ingin tercebur dalam korupsi. Oleh karena itu, Prabowo pun memilih membatalkan kontrak-kontrak tersebut.
Baca juga: Terkait Pernyataan Adiknya Soal Mark Up Proyek Kemenhan 1.000 Persen, Prabowo Harus Bertindak
“Dia batalkan tak mau, dia bilang ke saya, ‘Saya tidak mau terlibat korupsi, ini kontrak-kontrak korup saya tak mau terlibat’. Saya kaget, saya dengar Menteri Keuangan juga kaget,” terang Hashim saat membahas tentang ekspor benih lobster sebagaimana dilansir dalam sebuah video YouTube yang diunggah Senin (20/7/20).
“Saya hitung-hitung kursnya waktu itu Rp50 triliun, Rp50 triliun dia tak mau tandatangani, ia batalkan uang itu dikembalikan ke Menteri Keuangan,” lanjut Hashim.
2. Alutsista tersebut terlampau mahal dan tak sesuai kebutuhan untuk Indonesia
Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade menjelaskan bahwa Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto batal melanjutkan kontrak alutsista tersebut disebabkan angka harganya terlalu mahal dan tidak cocok digunakan di Indonesia.
Baca juga: Ditemani Prabowo dan Sejumlah Menteri, Mahfud MD Resmi Usulkan RUU BPIP ke DPR
Halaman selanjutnya…