TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui kembali menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Sabtu (3/9/22). Terdapat tiga jenis BBM yang harganya naik, yaitu Pertalite, Solar, dan Pertamax.
Namun, ini bukan kali pertama Jokowi menaikkan harga BBM. Selama delapan tahun Pemerintahan Jokowi, harga BBM di Indonesia sudah beberapa kali mengalami kenaikan dan penurunan.
Seperti dilansir Kompas.com, berikut ini jejak fluktuasi harga BBM di era Jokowi sejak 2014 hingga kini.
Baca juga : DPRD DKI Pertanyakan Langkah Anies Lantik 3 Pejabat Meski Oktober Sudah Tak Jadi Gubernur
2014
Kenaikan harga BBM di masa kepemimpinan Jokowi pertama kali terjadi pada 17 November 2014 silam. Ketika itu, Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla belum genap sebulan menjabat. Jokowi mengklaim BBM perlu dinaikkan karena negara butuh anggaran untuk membangun infrastruktur dan layanan kesehatan.
2015
Selang satu setengah bulan, tepatnya pada 1 Januari 2015, Jokowi menurunkan harga BBM jenis Premium dan Solar. Premium turun dari yang awalnya Rp8.500 per liter menjadi Rp7.600 per liter, sedangkan solar turun dari Rp7.600 menjadi Rp7.250 per liter.
Baca juga : Gerindra: Kalau Ingin Petani Makmur dan Negara Kuat, Pilih Prabowo di Pilpres 2024
Kemudian pada 19 Januari 2015, Jokowi kembali menurunkan harga Premium dan Solar. Harga Premium turun menjadi Rp6.600 dari yang semula Rp7.600 per liter, dan harga Solar berubah jadi Rp6.400 dari yang semula Rp7.250 per liter.
Akan tetapi pada 1 Maret 2015, Jokowi mengumumkan kenaikan hliterPremium sebesar Rp200, menjadi Rp6.800 per liter. Setelah itu pada 28 Maret 2015, Jokowi kembali menaikkan harga BBM jenis Premium dan Solar masing-masing Rp500 per liter.
Di penghujung 2015, harga dua jenis BBM itu diturunkan, harga Premium dari Rp7.300 menjadi Rp7.150 per liter, dan harga Solar turun dari Rp6.700 menjadi Rp5.950 per liter.
Baca juga : Usai Bandung, Relawan Bakal Adakan Musra di Makassar Cari Penerus Jokowi
2016
Pada 5 Januari 2016, Jokowi menurunkan harga Premium dari Rp7.300 menjadi Rp6.950 per liter, dan harga Solar turun dari Rp6.700 menjadi Rp5.650 per liter.
Tiga bulan setelahnya, pada 1 April 2016, harga Premium kembali turun dari Rp6.950 menjadi Rp6.450, dan harga Solar turun dari Rp5.650 menjadi Rp5.150 per liter.
2018
Pada 20 Januari 2018, Jokowi telah menaikkan harga Pertalite menjadi Rp7.600 per liter. Pada 24 Maret 2018 harga Pertalite kembali naik menjadi Rp7.800 per liter.
Baca juga : Sekjen PDIP Beri Bocoran Isu Pembahasan Kunjungan Puan ke Prabowo dan Airlangga
2019
Saat memasuki Pemerintahan Presiden Jokowi periode kedua, harga Pertalite turun pada 5 Januari 2019 menjadi Rp7.650 per liter.
2022
Pada 1 April 2022, Jokowi menaikkan harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax, dari Rp9.000 menjadi Rp12.500-13.000 per liter.
Teranyar, pada 3 September 2022, Jokowi kembali menaikkan harga tiga jenis BBM, yaitu Pertalite, Solar, dan Pertamax. Pertalite naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter; Solar naik dari Rp5.150 per liter menjadi 6.800 per liter; dan Pertamax naik dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.