
TIKTAK.ID – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir lewat akun Twitter pribadinya menyampaikan serangkaian utas yang menyiratkan harapan agar Pemerintahan Jokowi lebih mendengarkan masukan positif dari banyak pihak yang menginginkan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 ditunda.
“Muhammadiyah, NU, dan kekuatan masyarakat hanya memberi masukan yang objektif di atas realitas nyata pandemi yang makin menaik”, tulis Haedar mengawali utasnya.
“Selebihnya terserah Pemerintah, DPR, KPU, dan pihak yang punya otoritas, yang penting Pemerintah dan semua pihak tersebut benar-benar bertanggungjawab sepenuhnya atas segala konsekuensinya.
Baca juga : Menyusul Pernyataan Sikap PBNU, Muhammadiyah pun Desak Pilkada 2020 Ditunda
“Jangan sampai banyak hal terjadi seperti sekarang ini Covid menaik, setelah new normal diberlakukan, yang ternyata tidak dapat dapat dikendalikan. Pun tentang pilkada, awal pendaftaran saja sudah beberapa melanggar protokol kesehatan dan tidak ada tindakan.
“Muhammadiyah selama ini sudah berusaha berbuat menangani Covid-19 dan peran kebangsaan yang maksimal semampunya, sekaligus memberi masukan bagaimana menghadapi Covid-19 yang terus menaik itu.
“Maka berarti kami sudah selesai kewajiban menjalankan fungsi Ormas dengan memberi masukan, sambil terus berbuat yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Baca juga : KAMI: Tak Tunda Pilkada, Jokowi Ingkari Janjinya Sendiri dan Potensial Langgar Konstitusi
“Bersyukur jika Pemerintah sudah siap menyelenggarakan Pemilukada di masa pandemi seperti Singapura, Jerman, Perancis, dan Korea Selatan yang peran pemerintahnya, penegakan hukumnya, sistem kesehatannya, dan disiplin masyarakatnya maju.
“Semoga Indonesia sebagus negara-negara maju tersebut dalam menangani dan mengendalikan Covid-19”, harap Ketum PP Muhammadiyah menutup utasnya.
Sementara itu, di akun resmi PP Muhammadiyah, juga tertulis harapan senada, terkait penundaan Pilkada bahkan penundaan pembahasan RUU Omnibus Law atau Cipta Kerja yang dianggap rawan memicu kegaduhan di tengah pandemi yang makin menggila.
Baca juga : Namanya Hilang di Daftar Pengurus Gerindra, Benarkah Poyuono Dapat Tugas Khusus dari Prabowo?
Berikut isi pernyataan tersebut selengkapnya.
Halaman selanjutnya…