
TIKTAK.ID – Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh Selasa (18/5/21) menyurati Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), meminta Indonesia mengerahkan dukungan internasional melawan agresi Israel di Indonesia, berdasar laporan kantor berita Anadolu.
“Kami meminta Anda agar secepatnya bertindak dan memobilisasi dukungan Arab, Islam dan internasional, dan mengambil sikap yang jelas dan tegas guna menekan pendudukan Israel sehingga segera menghentikan agresi dan terornya di Jalur Gaza yang terkepung”, tulis Haniyeh dalam suratnya, sebagaimana dilansir Tempo mengutip dari Anadolu, 20 Mei 2021.
Haniyeh juga menghendaki Presiden Jokowi menekan Israel atas pelanggaran di Yerusalem, termasuk permukiman ilegal, pengusiran warga Palestina di Sheikh Jarrah, serta tindakan mengganggu di Masjid Al Aqsa.
Sementara itu, dalam pernyataan bersama dengan Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam dan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, Presiden Joko Widodo mengutuk keras penjajahan Israel terhadap Palestina.
Ketiga negara tersebut juga mengecam keras pelanggaran hukum internasional yang terang-terangan dilakoni oleh Israel, serta mendesak tindakan kolektif guna mendapatkan pertanggungjawaban terhadap pelanggaran tersebut.
Sementara Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi serta delegasi RI untuk PBB pun ikut memperjuangkan gencatan senjata Israel dan Palestina melalui rapat Dewan Keamanan PBB di New York.
Dirjen Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Febrian Alphyanto menyatakan Indonesia mendesak penghentian tindak kekerasan atau gencatan senjata, bukan hanya temporer, namun seterusnya.
Langkah diplomatik menjelang gencatan senjata dalam konflik Israel-Palestina kian meningkat pada Kamis (20/5/21) sesudah Presiden AS, Joe Biden menggaungkan de-eskalasi, namun Israel tetap menghujani Gaza dengan bom udara dan peluncuran roket Hamas kembali berlangsung seusai jeda.
Seorang pejabat senior dari kelompok militan Hamas memperhitungkan gencatan senjata dalam hari-hari berikutnya, sebagaimana dilansir Reuters. Seorang menteri Israel menyatakan Israel bakal memberhentikan serangannya asalkan sudah meraih tujuannya.
Israel terus menyerang melalui udara di Gaza yang dipenuhi pendukung Hamas, dengan menyatakan pihaknya hendak menghalangi kelompok Islam dari serangan di masa depan sesudah konflik masa ini berhenti.
Terhitung sejak pertempuran 10 Mei, otoritas kesehatan di Gaza menyebutkan terdapat 228 korban jiwa dan ribuan warga Palestina lainnya terluka akibat pengeboman udara Israel.