
TIKTAK.ID – Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin menyampaikan alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto saat panen raya di Desa Lajer, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Menurut Bey, kegiatan panen raya berkaitan dengan tugas Prabowo. Dia mengatakan Jokowi sempat menugaskan Prabowo untuk mengurus lumbung pangan.
“Presiden ingin Pak Prabowo dapat memahami masalah-masalah di lapangan yang dihadapi oleh petani. Hal ini perlu diketahui Pak Prabowo mengingat beliau juga diberikan tugas untuk menangani food estate di Kalimantan Tengah,” ujar Bey lewat keterangan tertulis, pada Kamis (9/3/23), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Muncul Isu Duet Prabowo-Ganjar, PKB Tak Terima
Bey menyebut Jokowi juga mengajak Prabowo ke tambak udang. Dia menjelaskan bahwa kegiatan tersebut berkaitan dengan tugas Prabowo menjaga daerah terluar.
Bey lantas mengingatkan kalau daerah terluar Indonesia merupakan bagian dari pertahanan negara. Dia pun menilai hal itu menjadi wewenang Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.
“Untuk tambak udang, Presiden ingin agar Pak Prabowo mampu melihat peluang di pulau-pulau terluar yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat,” tutur Bey.
Baca juga : Soal Larangan Pengibaran Bendera dan Lagu Kebangsaan Israel di Indonesia, Kemenlu Angkat Tangan
Sebelumnya, Jokowi sempat menyaksikan panen raya di Jawa Tengah. Selama kegiatan tersebut, Jokowi turut didampingi oleh Prabowo dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ketika itu, mereka tampak tertawa dan mengobrol selama acara. Ketiganya pun berswafoto bersama para petani di tengah panen raya.
Lebih lanjut, Jokowi meminta harga beras wajar, baik di tingkat petani, pedagang, maupun di masyarakat.
“Kami harapkan harga gabah di petani wajar, harga beras di pedagang wajar, dan harga pembelian di masyarakat juga pada posisi yang wajar,” terang Jokowi usai meninjau panen raya, mengutip Tempo.co.
Baca juga : Kepala BNPT Beberkan Soal Parpol yang Terafiliasi Jaringan Teroris
Dalam kunjungan itu, Jokowi mengaku berdialog dengan sejumlah petani.
“Tadi saya tanyakan langsung kepada petani bahwa Gabah Kering Panen (GKP) jatuh di harga Rp4.200 per kilogram. Memang terlalu rendah, sehingga Pemerintah menghitungnya berapa harga GKP, dan segera diumumkan Badan Pangan,” imbuh Jokowi.
Jokowi memaparkan bahwa setiap komponen ada hitungannya, seperti bibit, pupuk, sewa lahan, dan sebagainya. Terkait soal pupuk, Jokowi menuturkan hal itu selalu dikeluhkan petani.
“Pupuk yang dikeluhkan petani, baik harga maupun barangnya sering tidak ada, terutama pupuk bersubsidi,” jelasnya.