TIKTAK.ID – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajukan utang senilai Rp12,5 triliun kepada Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Utang tersebut berupa pinjaman yang kemudian disalurkan Sri Mulyani lewat PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Pinjaman yang dicairkan bakal diberikan secara bertahap yakni Rp4,5 triliun di 2020 dan Rp8 triliun di 2021.
“Ini pertama kalinya kami memperoleh pinjaman dari PT SMI,” ungkap Anies dalam acara penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), Senin (27/7/2020).
Baca juga : DPR Klaim Tak Pernah Diajak Prabowo Bahas Pembelian Pesawat Jet Tempur Bekas
Anies menerangkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengajukan pinjaman untuk mengembalikan kondisi dan situasi perekonomian daerahnya yang paling terdampak pandemi Covid-19. Sekurangnya terdapat lima proyek yang bakal dilaksanakan oleh DKI sebagai upaya pemulihan ekonomi.
“Pendanaan ini untuk pengendalian banjir, peningkatan air minum, pengelolaan sampah, peningkatan infrastruktur, transportasi, peningkatan infrastruktur pariwisata dan kebudayaan dan olahraga,” sebut Anies.
Belum lagi DKI Jakarta sebagai daerah yang mempunyai porsi yang relatif besar dalam menyokong perekonomian nasional. Sebagai informasi, perekonomian DKI berkontribusi 18% untuk Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Republik Indonesia.
Baca juga : Sambangi India dan Turki, Prabowo Bahas Kerja Sama Bidang Pertahanan dan Alutsista
“Jadi Jakarta mempunyai porsi cukup besar dalam perekonomian Indonesia, jika kita dapat mempercepat pemulihan di Jakarta bakal berdampak nasional,” terang pria kelahiran Kuningan, Jawa Barat 7 Mei 1969 itu.
Melalui pertemuan ini, Sri Mulyani menerangkan bahwa kontribusi DKI dan Jawa Barat (Jabar) sangat besar bagi perekonomian nasional secara menyeluruh. Sehingga percepatan pemulihan perekonomian kedua daerah ini bakal berdampak baik untuk perekonomian nasional.
Di samping itu, kedua daerah tersebut turut mempunyai proyek yang siap dan dapat segera dilaksanakan. Jadi diharapkan dapat membantu perbaikan perekonomian masing-masing daerah yang telah mengalami penurunan secara cepat.
Baca juga : Rapat Kabinet Kembali Virtual Usai Jokowi Ketemu Wakil Wali Kota Solo yang Positif Covid-19
“Untuk DKI dan Jabar, dua provinsi yang kami jadikan pionir untuk memperoleh fasilitas pinjaman dalam rangka pemulihan ekonomi nasional ini,” kata Sri Mulyani.