TIKTAK.ID – Beredar di media sosial, video pengurus Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI Jakarta menyatakan sikap mengecam pihak yang telah melakukan penghinaan terhadap Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Miftachul Akhyar.
Video itu memperlihatkan puluhan anggota berseragam GP Ansor dan Banser sedang membacakan pernyataan sikap sambil berdiri. Mereka pun mendesak agar pihak yang menghina Miftachul Akhyar dapat menyerahkan diri.
“Kami dari Pimpinan Wilayah GP Ansor DKI Jakarta, kader seluruh Ansor, dan Banser se-DKI Jakarta. Bahwa kami bersama Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar, kami meminta agar orang yang menghina Rais Aam dapat menyerahkan diri atau akan kami kejar,” begitu bunyi pernyataan sikap yang dibacakan tersebut, seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Muncul Poster Habib Rizieq Minta Umat Islam Banjiri Reuni 212, Begini Respons Polisi
Kemudian Ketua GP Ansor DKI Jakarta, Saiful Rahmat Daisuki, telah membenarkan bahwa video itu merupakan sikap dari GP Ansor DKI Jakarta.
“Iya benar [videonya], dan kami juga sudah membuat LP [Laporan Polisi] kepada terduga ke pihak kepolisian,” ungkap, Minggu (28/11/21) malam.
Menurut Saiful, pernyataan sikap tersebut dibuat untuk merespons massa aksi yang dianggap menghina Miftachul ketika mengadakan demo di depan Gedung PBNU, Jalan Kramat Jakarta, Pusat, Jumat (26/11/21) lalu.
Baca juga : Masa Popularitasnya Sendiri Mulai Habis, Megawati Bakal Ajukan Risma Jadi Cagub DKI
“Kami mengecam keras oknum-oknum yang mengaku kader NU, namun perilakunya jauh dari ajaran-ajaran NU,” tegas Saiful dalam keterangannya.
Saiful pun mengklaim dugaan penghinaan itu sudah memicu kegaduhan dan emosi seluruh kader NU terkait Muktamar NU. Pasalnya, kata Saiful, posisi Rais Aam wajib dijaga marwah dan nama baiknya, apalagi menjelang perhelatan Muktamar ke-34 NU.
“Dinamika menjelang Muktamar adalah hal yang biasa, tapi tetap harus menjaga kehormatan dan marwah para kiai,” jelas Saiful.
Baca juga : Lulus Diklatsar Banser, Erick Thohir Resmi Jadi Anggota Kehormatan
Sebelumnya, Pengurus Wilayah GP Ansor DKI Jakarta melaporkan Subeli Hartono alias Billy atas dugaan pencemaran nama baik atau penghinaan terhadap Rais Aam. Subeli pun dilaporkan atas pernyataannya ketika melakukan orasi di depan gedung PBNU.
“Sebagai organisasi Badan Otonom Pemuda Nahdlatul Ulama, akan kami serahkan ke jalur hukum. Kami sudah melaporkan ke Polres Jakarta Utara, sesuai dengan UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP Pasal 310 dan atau 311 KUHP,” ujar Sekretaris Wilayah GP Ansor DKI, Dendy Zuhairil Finsa, mengutip detik.com, Senin (29/11/21).