Google DeepMind, Fokus Kembangkan AI

TIKTAK.ID – Kini kecerdasan buatan (A)I terus berkembang dengan pesat, didorong oleh kemampuan mesin untuk belajar dari data, mengenali pola, dan membuat keputusan tanpa campur tangan manusia secara langsung. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari, AI sudah digunakan dalam berbagai bentuk, seperti asisten virtual, rekomendasi konten di platform streaming, sampai sistem pengenalan wajah.
Oleh sebab itu, banyak perusahaan dan lembaga penelitian yang berlomba-lomba menciptakan AI yang lebih cerdas dan lebih efisien. Salah satu entitas yang berada di garis terdepan dalam pengembangan teknologi AI yaitu Google DeepMind. Perusahaan ini sudah melakukan banyak terobosan dalam menciptakan AI yang dapat memecahkan tantangan kompleks dunia nyata.
Seperti dilansir Kompas.com, Google DeepMind merupakan sebuah perusahaan yang berfokus pada penelitian kecerdasan buatan (AI) dan teknologi pembelajaran mesin. Didirikan pada 2010 lalu, DeepMind merupakan bagian dari Google pada 2014 usai diakuisisi.
Baca juga : Infinix Rilis Hot 50 Pro Plus di Indonesia, Gandeng JKT48
Adapun misi utama DeepMind yakni menciptakan teknologi AI yang mampu memecahkan masalah besar dan kompleks yang dihadapi dunia, dengan tujuan jangka panjang memajukan ilmu pengetahuan serta menciptakan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.
DeepMind sudah mengembangkan berbagai inovasi terkemuka, termasuk AI yang bisa mengalahkan pemain profesional dalam permainan seperti Go dan catur, serta teknologi yang memprediksi struktur protein lewat program AlphaFold, yang dapat membantu dalam penemuan obat dan pemahaman penyakit. Dengan beragam proyek yang mencakup bidang sains, kesehatan, dan energi, maka DeepMind bertujuan memanfaatkan kekuatan AI demi kebaikan bersama.
Perjalanan Google DeepMind sendiri dimulai dengan menggabungkan dua laboratorium AI terkemuka di dunia, Google Brain dan DeepMind, menjadi satu tim yang fokus, dipimpin oleh CEO Demis Hassabis. Selama dekade terakhir, kedua tim tersebut bertanggung jawab atas banyak terobosan terbesar dalam penelitian AI, yang sebagian besar menjadi fondasi bagi berkembangnya industri AI sekarang.
Baca juga : Smartwatch Garmin Fenix E, Harga 14 Jutaan
Saat DeepMind pertama kali didirikan, perusahaan ini memakai pendekatan interdisipliner dalam membangun sistem kecerdasan buatan (AI) umum. Laboratorium tersebut pun menggabungkan ide-ide baru dan kemajuan dalam pembelajaran mesin, ilmu saraf, teknik, matematika, simulasi, dan infrastruktur komputasi, serta cara baru dalam mengorganisasi penelitian ilmiah.