TIKTAK.ID – “Pasti kami merindukan bunyi (notifikasi) saat order masuk,” ujar Winarni, mitra GoClean yang bergabung sejak 2018 lalu.
Ini adalah satu bulan terakhir Winarni dan puluhan atau bahkan ratusan mitra GoClean di seluruh Indonesia bisa mendengarkan suara “rezeki” yang datang setiap kali ada orderan masuk.
Mengutip KompasTekno, Winarni menunjukkan bunyi notifikasi yang dimaksud. Ini adalah pesanan ketiga yang digarap Winarni pada Minggu (28/6/20), sementara dua pesanan lagi masih menunggu dikerjakan pada sore dan malam harinya.
Winarni menjelaskan, jumlah pesanan yang ia terima hari itu jauh lebih ramai dibandingkan saat awal masa pandemi Covid-19 pada Maret lalu. Saat itu dalam sehari, terkadang Winarni hanya mendapat pesanan untuk membersihkan satu rumah pelanggan, dan seringnya tidak ada pesanan sama sekali.
Selama sebulan, Winarni mengaku hanya mendapatkan total sekitar 30-an pesanan. Padahal sebelum pandemi, ia bisa menyapu bersih tiga hingga empat pesanan dalam sehari, dengan total 60 hingga 63 pesanan sebulan.
Minimnya pesanan di masa pandemi seperti yang Winarni alami, secara langsung juga berdampak pada bisnis besar Gojek.
Pada 27 Juli mendatang, Gojek akan menutup layanan GoLife yang mencakup GoClean dan GoMassage. Pandemi yang berkepanjangan turut menggerus bisnis startup ini, sehingga layanan GoLife harus dikorbankan demi perubahan strategi bisnis.
Seperti Gojek, Winarni juga mesti mengubah strateginya mencari nafkah. Namun ia masih bimbang harus bekerja apa nantinya, karena Mitra Berprestasi dan Ibu dua anak ini sudah bergabung menjadi mitra GoClean sejak 2018.
Tiga bulan pertama bergabung dengan GoClean, Winarni bekerja keras naik kelas, dari mitra biasa ke mitra reguler. Sebab, mitra reguler harus memiliki peralatan GoClean sendiri, tidak seperti mitra biasa yang mengandalkan peralatan bersih-bersih dari pelanggan. Winarni menyatakan banyak pelanggan yang lebih memilih mitra reguler, meski harga layanannya lebih mahal ketimbang mitra biasa.
Ketika berhasil meng-upgrade status kemitraannya menjadi reguler, Winarni juga sempat diajak untuk mengikuti pelatihan house keeping dengan materi making bed atau merapikan kasur sekelas hotel. Ia menyebut skill ini ternyata membantunya, terutama bagi pelanggan yang tinggal di apartemen. Selain pelatihan selama seminggu, Winarni juga mendapat pesangon Rp300.000 dari Gojek.